KEPERAWANAN CUCU KU SENDIRI YANG KUREBUT
KEPERAWANAN CUCU KU SENDIRI YANG KUREBUT
Kira-kira satu tahun yang lalu petualanganku dengan perempuan terjadi lagi, tapi kali ini orangnya adalah yang ada hubungan darah denganku sendiri yaitu She2 dan Tere, keduanya merupakan cucuku sendiri.anakku yang kedua menghubungiku di Belanda yang memberitahukan bahwa kakaknya yaitu anakku yang pertama dan istrinya mengalami kecelakaan yang akhirnya harus meninggalkan dunia ini. Aku pun langsung terbang ke Jakarta. di sana aku menemukan anakku dan istrinya telah terbujur kaku dan kulihat She2 dan adiknya Tere sedang menagis meraung-raung di depan keduajenazah itu. Sewaktu kutinggal ke Belanda, She2 dan Tere masih kecil. Setelah peguburan jenazah kedua anakku, atas anjuran anakku yang kedua, aku diminta untuk tinggal di Jakarta saja dan tidak usah kembali ke Belanda, aku harus menjaga kedua cucuku, aku pun setuju.Satu minggu aku sudah tinggal di rumah almarhum anakku, dan kutahu She2 usianya 17 tahun sedangkan adiknya Tere usianya 14 tahun ini kutahu karena tugasku sekarang menjaga dan mengantarkan cucuku sekolah. She2 sudah tumbuh menjadi anak gadis tetapi kelakuannya agak nakal, setiap pulang dari sekolah bukannya belajar malah main ke temannya sampai jam 09.00 malam baru kembali, di saat aku sudah tertidur.
Suatu hari ketika She2 pulang aku masih terbangun, She langsung masuk kamar setelah mandi dan berdiam di dalam kamarnya yang membuat aku penasaran melihat sikap She, sampai di depan kamarnya sebelum kuketuk aku coba mengintip dari lubang pintu dan aku terkaget-kaget melihat apa yang dilakukan She di kamarnya. TV di kamar itu menyala dimana gambarnya film porno, sedangkan She sedang mengangkat roknya dan jarinya ditusukkan ke dalam lubang kemaluannya sendiri. Aku mengintipnya hampir 15 menit lamanya yang membuat aku tidak sadar bahwa batang kemaluanku mulai mengeras dan celanaku basah. Setelah itu kutinggalkan She, sedang aku pun ke kamar untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang kemaluan She2.
Keesokan hari nya aku pergi mengurus surat-surat kuburan anakku. Ketika aku masuk ke ruang keluarga, aku sempat terkejut melihat She2 sedang menonton TV, pikirku tumben sore-sore She2 ada di rumah dan aku makin terkejut ketika aku menghampiri She2, She2 sedang melakukan onani sementara TV yang ia tonton adalah film porno yang tadi malam sudah dilihatnya. She2 pun tidak tahu kalau aku sedang memperhatikannya
“She2… kamu lagi… ngapain?”
“Uh… kakek.. ngagetin aja… nih…”
She2 yang kaget langsung menutupinya dengan rok dan memindahkan channel TV.
“Kamu kaget.. yach, kamu.. belajar begini sama siapa.. kamu ini bandel yach..”
“Belajar dari film dan bukunya temen, tapi She2.. nggak bandel loh… Kek…”
“Sini Kakek.. juga mau nonton,” kataku sambil duduk di sebelahnya.”Kakek mau nonton juga.. Kakek nggak marah sama She2 khan?” katanya agak manja sambil melendot di bahuku.
“Nggak… ayo pindahin channel-nya!”
Tanpa bergeming, She2 asyik menatap film panas itu sementara nafasku sudah berubah menjadi nafsu buas dan batang kemaluanku mulai mengeras berusaha keluar dari balik celanaku. “She… mau Kakek pangku.. nggak?” Tanpa menoleh ke arahku She2 bergeser untuk dipangku. She2 yang sudah meloloskan celana dalamnya merasa terganggu ketika kemaluannya yang beralaskan roknya tersentuh batang kemaluanku yang masih tertutup celana.
“Ah.. Kakek.. ada yang mengganjal lubang kemaluan She2 nih dari bawah.”
“Supaya nggak ganjal, rok kamu lepasin aja, soalnya rok kamu yang bikin ganjal.”
“Ah… Ah… ssh.. sshh…” Pelan-pelam jari tengahku kutusukkan lebih ke dalam lagi di lubamg kemaluannya yang masih sangat rapat. “Aw.. aw… aw.. sakit.. Kek…” jerit kecil She2. Setelah lima menit jariku bermain di kemaluannya dan sudah agak basah, sementara lubang kemaluannya sudah berubah dari putih menjadi agak merah. Kumulai memainkan lidah ke lubang kemaluannya. Saat lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, aku agak kaget karena lubang kemaluan itu selain mengeluarkan aroma melati rasanya pun agak manis-manis legit, lain dari lubang kemaluan perempuan lain yang pernah kujilat, sehingga aku berlama-lama karena aku menikmatinya.
“Argh… argh… lidah Kakek enak deh.. rasanya.. agh menyentuh memek She2… She jadi suka banget nih.”
“Iya… She, Kakek juga suka sekali rasanya, memekmu manis banget rasanya.”
“Arggghh.. aaawww… sshhh.. tolong… Kek… eennaak… baangeeet… deh…” Jatuhlah tubuh She setelah menungging selama 30 menit meniban tubuhku.
Setelah tubuhku tertiban kuangkat She2 dan kududukkan di Sofa, sementara badannya doyong ke kiri, aku melepaskan semua pakaianku hingga bugil dimana batang kemaluanku sudah tegang dan mengeras dari tadi. Kemudian kedua kaki She2 aku lebarkan sehingga lubang kemaluan itu kembali terbuka lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan batang kemaluanku persis di liang kemaluannya. Karena lubang kemaluannya masih sempit, kumasukkan tiga buah jari ke lubang kemaluannya, supaya lubang kemaluan itu jadi lebar. Ketika jari itu kuputar-putar, Dhea yang memejamkan mata hanya bisa menahan rasa sakit, sesekali ia meringis. Setelah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok dan terlihat agak lebar, kutempelkan batang kemaluanku tepat di lubang kemaluannya, lalu kuberikan hentakan. Tapi karena masih agak sempit maka hanya kepala kemaluanku saja yang bisa masuk. She2 pun menjerit.
“Awh… sakit.. Kek… sakit.. banget…”
“Sabar… sayang… nanti juga enak.. deh…”
Kuhentak lagi batang kemaluanku itu supaya masuk ke lubang kemaluan She, dan baru yang ke-15 kalinya batangan kemaluanku bisa masuk walau hanya setengah ke lubang kemaluan She2. She2 pun 15 kali menjeritnya. “Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun!” Karena sudah setengah batang kemaluanku masuk, dan mulai aku gerakan keluar-masuk dengan perlahan, rasa sakit yang dirasakan She2 berubah menjadi kenikmatan.
“Kek.. Kek.. gh… gh… enak.. Kek… terus.. Kek.. terus.. Kakek..
“Tuh.. khan… benar.. kata Kakek… nggak.. sakit lagi sekarang.. jadi enak.. kan?”
Lima belas menit kemudian aku pun sampai pada puncak kenikmatan, dimana tepat sebelum keluar aku sempat menarik batang kemaluanku dari lubang kemaluan Dhea dan menyemburkan cairan kental hangat di atas perut She2 dan aku pun langsung ambruk meniban tubuh She2. “Aw.. agh.. agh.. She2.. memekmu.. memang.. luar biasa, kontol Kakek.. sampai dipelintir di dalam memekmu…agh… kamu.. me.. memeng… hebat…”
Setengah jam kemudian, dengan terkaget aku terbangun oleh elusan tangan lembut memegangi kontolku.
“Kakek… habis… ngapain.. Kakak She2… kok… Kakak She2 dan Kakek telanjang… kayak habis.. mandi.. Marsha juga.. mau dong telanjang.. kayak… Kakek dan.. Kakak She2.”
“Hah.. Tere jangan… telanjang!”
“Kek… Tere kan tadi ngintip ketika perut Kakak She2 dimasukin sama punya kakek.. Tere juga mau dong.. kata mama dan papa, kalau Kakak She2 dapat sesuatu pasti Tere juga dapat.”
“Oh… mama dan papa bilang begitu yach, kamu memang mau perut kamu dimasukin punya Kakek.”
“Iya.. Kek.. Tere mau sekali.”
Tanpa banyak basa-basi kusuruh Tere terlentang di atas karpet. Dengan agak riang Tere langsung terlentang, aku duduk di sampingnya kedua kakinya aku lebarkan sehingga lubang kemaluannya yang gundul terlihat jelas. Kusuruh Tere menutup mata. nanti kalau sakit Tere hanya boleh bilang sakit.” Tere pun menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut dan sesekali jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya telah meremas payudaranya dan memelintir puting yang berwarna kemerahan. Tere mulai menggelinjang. Dia tetap memejamkan matanya, sedang mulutnya mulai nyerocos. “Ah… ah… ah.. sshh.. ssh…” Kedua kakinya disepakkan ketika jari tengahku menyentuh klitorisnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karena masih gundul, dengan leluasa lidahku mengusapliang kemaluannya sampai lidahku menyentuh klitorisnya. Dikarenakan usianya lebih muda dari She2 maka lubang kemaluan dan klitoris Tere rasanya belum terlalu manis dan 10 menit kemudian keluarlah cairan kental putih yang rasanya masih hambar menetes dengan derasnya dari dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang sebagian tidak kutelan karena rasanya yang masih hambar sehingga membasahi paha putihnya.
Kuambil bantal Sofa dan kuganjal di bawah pantat Tere2 sehingga lubang kemaluan itu agak terangkat, lalu kutindih Tere2 dan kutempelkan batang kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih berlendir. Kuhentak batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Tere yang masih lebih rapat dari lubang kemaluan She2. Kuhentak berkali-kali kemaluanku sampai 25 kali baru bisa masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Tere. 25 kali juga Tere menjerit.
“Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali..”
“Katanya kamu mau perutmu aku masukin punya Kakek seperti lubang kemaluan Kakak She2.”
“Iya Kek… Tere mau… Tere tahan aja deh sakitnya.”
Kepala kemaluanku yang sudah masuk ke lubang kemaluan Tere kehentak sekali lagi, kali ini masuk hampir 3/4-nya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Tere, ini karena lubang kemaluan Tere masih licin sisa lendir yang tadi dikeluarkannya. “Hegh… hegh… hegh.. iya Kek sekarang Tere nggak sakit lagi… malah enak.. rasanya di perut Tere ada yang dorong-dorong… Hegh.. Hegh…” komentar Tere ketika menahan hentakan batang kemaluanku di lubang kemaluannya. Setelah 30 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan batang kemaluanku, meledaklah cairan kental dan tetesan darah dari lubang kemaluan Tere keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku dan pahanya. Tere pun langsung pingsan.
Pingsannya Tere tidak membuatku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang sudah licin, malah membuatku makin keras menghentaknya, yang membuatku sampai puncak yang kedua kalinya
KEPERAWANAN CUCU KU SENDIRI YANG KUREBUT
Reviewed by quien
on
September 25, 2017
Rating:
No comments: