Melayani Nafsu Seorang Tukang Urut

Melayani Nafsu Seorang Tukang Urut


Ketika badan pada sakit semua aku ingin sekali diurut seperti biasa dirumah ini lakukan,disaat semua badan pada pegal-pegal.aku panggil saja pak parjo.
"pak bisa minta tolong untuk panggilkan mbok Surti tukang urut itu?badanku agak pegal dan mau meriang nih"kataku dengan minta tolong.jam 7.00-pintu diketuk dan aku segera bergegas aku keluar,ternyata yang datang pak Parjo dengan perempuan muda lumayan cantik,bersih dan menawan orang nya.tertegun aku jadinya."mas Surya,ini anaknya mbok Surti terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari,tapi dia bisa ngurut kok.walaupun tidak sepinter ibunya."kata pak Parto cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dengan perintahku.

"ya udah langsung masuk saja"kataku mempersilahkan dia masuk.
"saya balik dulu kepangkalan mas"pamit pak Parjo.
seperginya pak Parjo langsung tanpa banyak bicara aku berjalan kekamarku dan Mbok Surti langsung mengekor dari belakang.
"siapa nama kamu?"tanyaku memecah keheninngan.
"Gina mas"sahutnya pendek.


sampai dikamar aku langsung buka kaos,dengan bertelanjang dada seperti biasa kalo diurut sama Mbok Surti,tetapi biasanya aku buka sarung tinggal celana dalam saja,kali ini aku biarkan sarung tetap nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewek muda ini.
"massage creamnya ada dimeja belajar"kataku sambil langsung tiduran tengkurap.

Tangannya mulai memengang telapak kakiku,terus kebetis,memijat sambil mengurut,sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya padaku.Mbok Surti emang sudah langganan sama keluarga bang Juni,jadi aku juga sudah sering ngurut sama dia.tapi walaupun cara ngurutnya sama,tetapi serasa berbeda,tangan ini lebih halus dan hangat rasanya.

"permisi mas"katanya membuyarnya lamunanku yang baru mulai berkembang,sambil menyingkap sarungku lebih tinggi,hingga kepangkal pahaku.urutannya sudah sampai pada paha,sesekali agak tinggi menyentuh pangkal bokongku,agak ketengah,serrrr,rasanya ada greng.akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan dan membayangkan kalau terjadi hal-hal yang diinginkan.

"Aduh,"aku setengah menahan sakit,soalnya biasanya Mbok Surti kalo aku kesakitan malah dicari yang sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan,eh betul juga dia melakukan hal yang sama,tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia mengurut belakang lututku,maka dia sekarang mengurut lebih lama disana.Wah bisa kalo gitu pikirku,lalu aku merancang yang lebih dari project ini.

"Jangan diurut gtu,sakit diurut saja pake cream"kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit.dia ambil cream dan mulai mengurut serius disitu.cukup lama dia mengurut disitu terus sekarang sudah mulai menjalar lagi,paha,betis,sampe telapak kaki,pas kembali kepaha dan kali ini agak terlalu dalem.aku langsung teriak tertahan,seakan-akan kena bagian sakit lagi.

"mana yang sakit mas?"tanyanya.

"agak daleman sedikit"kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yang aku mau,letak nya persis dipangkal paha tengah pas jadi kalo diurut-urut yang kena buah zakarku,sengaja aku mengarahkan kedepanan,biar makin pas,lama dia disitu.

"Kasih cream dong"pintaku pada saat dia ambil cream.

Satu tanganku dengan cepat menyikap celana dalamku supaya kemaluanku keluar dari celana dalam dan bebas,benar juga pada saat tangannya mengoleskan cream sudah berlangsung kebuah Zakarku,supaya buah Zakarku ,makin leluasa dan makin mudah diurut.

"Hati-hati jangan kena celannya,nanti kena cream semua"kataku pura-pura binggung kalo celana dalamku kena cream.padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar Celana dalamku,dengan tanggannya.beberapa jarak kemudian dia bilang.

"Maaf mas,buka aja celana dalamnya,soalnya nanti kena cream,saya sudah coba menghindari tapi susah,masnya pake sarung saja"kata dia mengagetkanku,kaget karena tidak menyangka dia bilang gtu.

akupun berdiri dan melepaskan celan dalamku,sambil kembali pada posisi semula aku tengkurap,lalu Gina menyingkap kembali sarungku,hingga kebokong,aku menahan pada posisi agak menungging supaya makin leluasa bidang yang bisa dicapai tangan Gina.

benar juga lama dia mengurut,meremas bijiku.sampe aku sendiri sudah tidak karuan rasanya konak banget.

"Agak bawahan sedikit,"pintaku.dia rogoh makin dalam sampe pangkal gagangku kena pegang,diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal gagang sampe setengah diurut semua.

"mas kalo bisa balik badan,soalnya susah kalo gini"pintanya dengan senang hati aku turuti.

aku berbalik badan dan kemaluanku masih tertutup kain sarung,dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama.

Diurut-urut,sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok,tapi Gina kayanya lagi ngurut,dengan matanya melihat sekeliling kamar,ngelamun kali .aku goyangkan pinggul sedikit supaya tangannya terpeleset keatas.eh ternyata berhasil.dia lebih banyak ngurut kemaluanku.tiga empat menit berlalu dia seperti tidak sadar,tapi lama-lama aku merasa dia bukan ngurut atau mengurut,melainkan benar-benar ngocok kemaluanku,walaupun tidak digenggamnya.tapi cukup mantap.

Aku sengaja bergerak sambil sedikit manarik keatas posisi sarungku,sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok kemaluanku,merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung.dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa selama beberapa manit ini diurutnya,tapi dia tidak berhenti,matanya mulai ngelirik ke aku.

Dan tanpa expresi,dia teruskan mengocok,kali ini tangannya lebih mengenggam,jadi aku pastikan dia memang sengaja,jadi dengan sedikit ragu,aku letakan pada pundaknya,saat mengurut tadi posisi dia berlutut disamping ranjang jadi kalo aku taruh tangan kesamping langsung jatuh dipundak nya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja.

Aku remas dadanya,jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit,sampai tiba-tiba kepalanya ditundukan rupanya tanpa basa-basi lagi dia cium kemaluanku,terus dilanjutkan dengan mengulumnya.Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama Dikuasai nafsu, maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh, aku coba untuk membuka baju atasnya, malah dia mambantunya, sehingga terbuka dadanya.

BH nya pun telah dia lepas dan dadanya yg besar disorongkan kearah mulutku, langsung aja aku hisap pentilnya,. wow, hangat,. kepalanya lalu direbahkan pada pundakku, sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah, kamipun berciuman hangat, lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.

“Kamu ngurutnya lebih enak dari ibu kamu ya” kataku ngaco, setelah tau dia seperti itu.

“Gag tau Mas, terlanjur kebawa.” dia tak melanjutkan kata-katanya.

Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga, samping leher, kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dgn desah dan erangannya yg makin membuatku di awang, Aku bangit dan memiringkan tubuhnya, kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku, dgn posisi yg agak miring itu aku gesek Kemaluanku pada gerbang Kemaluannya .

Beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan, kemudian aku tata kepala kemaluanku pada gerbang Kemaluan, yg jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basah, aku coba tekan, wah, kok sempit, tapi beberapa kali coba, Akirnya berhasil juga mencapai setengah badan kemaluan amblas dalam lorong kegelapan, tampaknya di dalam agak kering, maklum tumitnya kurus kecil, tandanya kalu barangnya cenderung kering, Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi, menambah hangat suasana, terus aja aku goyg sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi.

Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku, ayunan makin ganas karena posisi yg lebih leluasa, dan lorong kegelapan makin licin, rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas, walau bukan orgasme,

“Kamu sekarang nungging” perintahku.

Saat Gina nungging, aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa bokongnya aja yg nungging, dgn sedikit rubah gerak, aku masukkan lagi kemaluan jagurku, kali ini lebih sensasional, aku pegangan pada pinggulnya yg cukup gede, dan ayunan makin bebas terkendali, beberapa kali hampir terlepas,

Tapi karena besarnya si Kemaluanku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya, lelah dgn gaya nungging, aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku, dia naik dgn membelakangi aku, pada saat amblasnya gagangku kali ini diiringi dgn nafas tertahannya, kali ini mentok abis.

Gina diam sesaat sambil merenungi nikmat yg terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyg, lalu Meitipun ikut bergoyg,. kali ini putarannya melingkar, enak sekali, yg aku rasakan, lobang yg sempit, hangat, dan cenderung kering,

Tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala kemaluanku, pasti mentok dan dia pasti gag akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku, Gina tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yg tidak jelas apa maksudnya, cukup lama juga seperti itu.

“Aaaa.duuuuuuu..uuuuhhh Mas.. lemes kakiku rasanya..aku gag kuat lagi gerak..” demikian katanya.

Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya, lalu aku hajar lobangnya dgn lebih keras, sampai panas rasanya kemaluanku, dan akhirnya aku sudah hampir nga’ bisa lagi menahan,. lalu aku cabut dan bilang pada Gina

“Gina, kamu menghadap ke sini, buka mulut kamu” dan rupanya Gina mengerti yg aku mau, dgn lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya.

Karena ketakutan akan tidak keburu, maka aku segera saja memasukkan kemaluanku dalam mulutnya yg mungil itu dan aku goyg maju mundur, beberapa kali dan keluarlah, creeetttt… creeeee.tttt… creettt…Aku jatuh kecapaian, di sampingnya,

“Gina, gimana barusan?” tanyaku memecah keheningan.

“Enak sekali Mas, sampe lemes kaki saya, udah gag tau berapa kali keluar” jawab Gina sambil males-malesan dalam pelukanku.

Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yg tersisa. Sampai pada saat aku terjaga merasakan paha kananku ada sesuatu yg merayap, aku coba walau males, ‘tuk membuka mataku dan, benar-benar terbelalak jadinya, saat tau apa yg menyentuh pahaku.

Dia Anggi, adik ipar kakakku, Juni, aku sangka dia ada di rumah temennya, dan yg lebih mengagetkan adalah, dia lihat aku mendekap cewek dan dalam keadaan bugil berdua.

“Surya, loe gila ya, beraninya gag ada orang masukin cewek, gue bilangin Bang Jun” katanya dgn mata melotot.

“Hei, Gi, denger dulu” kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku, saat itu pula Gina bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu, dia berusaha meraih kain seadanya untuk memutupi tubuh bugilnya sambil bertanya

“Dia siapa Mas ? ”

“Dia ini Anggi, adik ipar kakakku” jawabku pendek.

“Jangan gitu donk, masa loe gag kompak ama gue” jawabku mauhon pengertiannya.

“Iya boleh aja gue gag bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi, gimana?” tanyanya.

Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini, paling banter ntar dia pasti gag kuat nahan nafsunya sendiri, demikian pikirku.

“Mas malu saya nggak bisa” aku rada bangun untuk mencium Gina.

“Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini” kataku menenangkan.

Dan akupun mulai merangsang Gina dgn ciuman lembut, sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya, beberapa saat berlalu Meiti mulai terbawa, dan mendesar halus, aku rasakan tangan Anggi mencoba meraih gagangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

Setelah segalanya siap, akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Gina untuk sesi kedua, pada saat gagangku amblas, Anggi dan Anggipun seakan menahan nafas, rupanya  telah terlarut dalam pemandangan depan matanya.

Permainanku dgn Gina berlangsung beberapa gaya, dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47, saat itu Anggi telah telanjang di samping tubuh Gina yg sedang aku tindih, lalu tangan kiriku pun mulai bergerilya ke dada Anggi, wah enak sekali, aku pilin pentilnya dan diapun mengerang.

Sambil terus menggenjot Gina, aku cium juga bibir Anggi dan pendek kata, pinggangku ke bawah menghabisi Gina sedang pinggangku ke atas menyerang Anggi,. keduanyapun mengerang seru malam itu, makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya, terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak, aku genjot makin keras si Gina dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku.

Saat itu kami orgasme bersamaan, sedang Anggi masih belum mencapai walau hampir, erangan kami berdua membakar nafsunya, segera saja Anggi memerintahku untuk menghisap mem3knya sampai keluar, demikian perintahnya.

Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Anggi yg sudah sangat basah tadi,. tapi kemaluanku tetap tertanam dalam Gina. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Anggi mengejang kejang dan,. lemas puas.

Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku, lalu kukenakan pakaianku dan kusulut segagang rokok sambil ngeloyor kejalanan, mencari pak Parjo.

“Pak, anaknya Mbok Surti Tidak usah ditunggu pulangnya, dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia tidak pulang karena disuruh nemenin Anggi” alasanku sengaja aku tidak sebut nama Gina supaya terkesan masih asing buatku.

Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga, ntar malem coba aku gerayangi Anggi  ach, kali-kali aja dapet nyobain rasanya, pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yg bisa dipake bergantian, khan asyik kalo butuh gak nunggu lama-lama.








capsa susun 
dominoqq
bandarq
aduq
sakong
bandar online terpercaya
Melayani Nafsu Seorang Tukang Urut Melayani Nafsu Seorang Tukang Urut Reviewed by quien on December 07, 2017 Rating: 5

1 comment:

  1. Ayo bersama HondaQQ Selaku Nakoda Dari semua Agen Domino 99 Terpercaya.

    Bergabunglah bersama kami karena keamanan dan kenyamanan member adalah prioritas utama bagi kami.

    Aman ?
    - Hondaqq akan menjadi situs yang aman dan terpercaya menjaga segala privasi maupun data rekening yang dimiliki
    - Aplikasi tersedia melalui Android dan IOS tidak perlu ke warnet memainkan permainan ini! Sehingga Aman!

    Dapat Bermain di 7 Pemainan Langsung :
    POKER - ADUQ - CAPSA SUSUN - BANDARQ - DOMINO 99 - BANDAR POKER dan SAKONG

    HondaQQ memberikan promo bonus sebagai berikut:
    - Promo Bonus Rollingan 0.5%
    - Promo Bonus Referral 20%
    Anda juga dapat menghubungi kontak di bawah ini untuk info lebih lanjut:
    Pin BBM : D8D14919
    Line : 082213899618
    WA : 082213899618
    YM : cshondaqq@yahoo.com

    ReplyDelete

Powered by Blogger.