Melakukan Horny Bersama Dengan Lawan Jenis

Melakukan Horny Bersama Dengan Lawan Jenis



Pada Siang itu hari sabtu, pembantu baru Sisi tiba. Namanya Siska. Siska merupakan janda yg sudah mempunyai seorang anak. Usia Siska sekitar 28 tahunan. Sedangkan anaknya sudah berumur 4 tahun dan ditinggal di kampung. Hari pertama kerja Siska sangat memuaskan.

Sisi seminggu 2 kali selalu membawa brondong pulang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Namun sekarang agak berbeda semenjak ada Siska. Sisi menyuruh Siska pergi dulu dari rumah sebelum si brondong datang dan memberikan uang lebih agar Siska bisa pergi keluar kompleks sampai Sisi menelponnya untuk balik pulang. Sebulan-dua bulan Siska nurut saja dengan permintaan Sisi, sampai pada akhirnya di bulan ketiga rasa keingintahuan Siska memuncak. Segera setelah diberikan uang untuk pergi, Siska keluar kompleks dan menunggu disana. Berselang 30 menit, ada mobil yang masuk di halaman rumah majikannya. Siska asing dengan mobil itu. Maklum kompleks rumah dinas cuma ada 16 rumah, yang ditempati hanya 10 rumah dan yang ada mobilnya hanya 8 rumah sehingga Siska hapal semua mobilnya.

Setelah menunggu sekitar 20 menit Siska kembali masuk kompleks. Namun Siska tidak masuk dari pintu depan, melainkan masuk dari pintu samping yang sebelumnya sengaja tidak dikunci biar gampang masuk. Siska mengendap2 masuk. Suasana dalam rumah gelap sekali hanya lampu meja yang remang2 menyala. Siska kemudian melangkah ke arah kamar Sisi. Terdengar ada suara2 laki-laki dan perempuan berbincang manja. Tak lama kemudian Runi mendengar lenguhan panjang Luna dari dalam dan kemudian sepi. Setelah beberapa saat lampu di dalam kamar Sisi menyala dan terpancar dari sela pintu di bawah. Siska pun panik dan lari menjauh, mencari tempat sembunyi, Siska kemudian merangkak ke bawah meja makan agak jauh dari kamar Sisi. Terlihat dua pasang kaki keluar dari kamar. Siska kembali mendengar lenguhan panjang Sisi. Siska membayangkan Sisi sedang dicumbui laki-laki tersebut dari belakang. Sisi tak bisa melihat jelas karena terhalang meja dan taplak tempatnya bersembunyi. Siska membayangkan mungkin laki2 tersebut sedang menggerayangi Sisi dari belakang.

Seketika tubuh Sisi berputar dan sedikit menjinjit, suara lenguhan-lenguhan kembali muncul. Kaki Sisi terlihat seperti tidak dapat mengimbangi serangan-serangan dari laki2 tersebut. Siska dihimpit di tepi kusen pintu. Kedua kaki Sisi terangkat menggantung dan hanya menyisakan kaki sang laki2. Siska membayangkan tubuh Sisi sedang diangkat. Kedua kaki Sisi bergoyang-goyang maju mundur seirama dengan rintihan dan desahan Sisi,

“Aaahhh sakiittt…” jelas terdengar oleh Siska dari bawah meja.
“Apanya yang sakit sayang?” jawab si laki2.
“Punggungku” balas Sisi.
“Oh aku kira memeknya” ucap si laki2.
“Kalo memeknya sih enak banget..aaaahhh…” racau Sisi.
Kemudian Siska sedikit melihat si laki2 menggendong Sisi ke meja kerja. Kini kaki Sisi terangkat tinggi dan tak terlihat lagi.
“Sodok yang cepet sayang nanti keburu Siska datang”
“Iiihhh tante tenang donk…” ucap si laki2.
(HA TANTE) kata Siska dalam hati (APA MAKSUDNYA PANGGIL TANTE) tanya dalam pikirannya. Disela-sela perpikir, genjotan si laki2 semakin menjadi terlihat dari dengkul kaki yang meregang dan menegang naik turun ditambah derit kaki meja yang sejajar dengan genjotan si laki2.
“Aaaahhhh…yeesss…enak sayaaaang…” Lunguhan Sisi dibarengi helaan nafas panjang lega dari si laki2. Tak lama kemudian kaki Sisi muncul lagi ditepi meja kerja.
“Tokong ambilkan tisu donk, pejuhnya netes nih” suruh Sisi kepada laki2 itu. Segera si laki2 berjalan menuju meja makan mengambil tisu. Kemudian mengelap lelehan cairan pejuh di meja. Siska yg melihat dan mendengar membuat perasaannya campur aduk, antara takut ketahuan, penasaran siapa si laki2 tersebut dan disaat yang bersamaan juga merasakan memeknya basah. Sepertinya Siska horny melihat film pendek barusan. Persembunyian Siska masih tertutup erat ditambah lampu ruang tengah yang masih temaram dari satu lampu meja telepon saja, di samping lampu dari kamar Siska.
“Pakai baju sana” kata Sisi.
“Iya tante” jawab si laki2.
“Makasih ya untuk kenikmatan yg kamu berikan hari ini” ucap Sisi lagi.
Sisi kemudian turun dari meja kerja dan masuk ke kamar,Siska tidak memperhatikan si laki2 yang sudah menggunakan celana jeans. Mereka berdua pun jalan ke arah ruang tamu. Tak lama suara mesin mobil menyala dan terdengar menderu menjauhi rumah Sisi. Merasa sudah aman kemudian Sisi mencoba untuk menelpon Siska. Tiba-tiba. TINUUUTNINUUUTTT…. nada dering dari HP Siska berbunyi dari saku celana. Sisi kebingungan dan segera lari ke dalam untuk mencari sumber suara. Siska yang panik karena HPnya berbunyi terperanjat dan kepalanya terjedut bawah meja. HP Siska pun mencelat dari saku celana dan terlempar keluar dari kolong meja dan berhenti tepat di depan kaki Sisi.
“Siska…?” kata Sisi kaget.
“Kamu di bawah situ?” tanya  lagi.
Tanpa menjawab kemudian Siska merangkak keluar tertunduk malu.


“Kenapa kamu bisa di bawah situ, bukannya saya menyuruh kamu keluar dulu kayak biasanya?” tanya Sisi pelan.
“Maaf bu…sa..saya…” jawab Siska terbata-bata.
“Saya apa?” tanya Sisi lagi.
“Iya bu, maaf, sebenarnya tadi saya sudah keluar, tapi HP Siska ketinggalan…Makanya saya balik lagi untuk ambil HP bu, berhubung ada tamu ibu saya sungkan masuk dari luar dan saya masuk dari pintu samping, saat saya masuk di dalam gelap sekali, saya juga mendengar ada suara ibu dengan seorang laki2, karena saya takut makanya saya ngumpet di kolong meja” kata Siska mencari alasan.
“Ooh gitu ya” ubar Sisi.
“Ya sudah gpp, tapi saya minta kamu gak usah omongin apa-apa soal ini ke orang-orang ya, gak ke tetangga, ke pembantu tetangga, ke satpam juga. Nanti saya tambahin duit kamu. Paham?” ucap Sisi.
“Iya bu saya paham” jawab Siska.
Minggu demi minggu berlalu, Sisi dan Siska semacam meraih kesepakatan bersama agar Sisi menambahkan uang jajan setiap kali Siska ditugaskan untuk keluar kompleks dan Siska pun dengan kesadaran diri membungkam mulutnya untuk tidak bertanya soal apa yang terjadi malam itu. Ataupun malam-malam berikutnya.
Minggu sore Siska dan Sisi sedang berada di dapur. Siska sedang mencuci piring sedangkan Sisi sedang bersiap-siap untuk membuat jus di meja.
“Kamu udah menjanda berapa tahun Sis?” kata Sisi memecahkan keheningan.
“Udah hampir 4 tahun bu” jawab Siska.
“Selama itu apa kamu ga pengen gituan?” tanya Sisi.
“Gituan apa bu?” tanya balik Siska.
“Ah kamu belagak bego…diumur2 kamu sekarang ini lagi gairah-gairahnya ngesex kan?” ucap Sisi.
“Hehehe..ibu kog tahu sih…” jawab Siska.
“Kamu ga coba minta jatah mantan suami kamu tao gimana gitu?” desak Sisi.
Siska sebenarnya mulai risih dengan pertanyaan-pertanyaan yg dilontarkan Sisi, namun mengingat yang bertanya adalah majikan dia wajib menjawab
“Ya gimana bu, saya sudah muak sama yang namanya laki, mereka egois. Kalo soal memek gampanglah bu, pake terong juga bisa hahaha…” jawab Siska sekenanya.
“Tapi rasanya kan beda Sis” kata Sisi.
“Sama aja sih bu, malah enakan sama terong timbang sama kontol” jawab Siska.
“Oya bu saya mau tanya tapi sebelumnya saya minta maaf kalo saya lancang, itu yg datang semuanya pacar ibu?” sambung Siska bertanya.
“Bukan Siska, mereka cuma anak kecil saya manfaatin aja untuk memeuaskan nafsu birahiku, gak perlu pacar saya. Samalah kayak kamu, kontol masih perlu, tapi untuk muasin diri saya gak perlu2 amat sih. Saya cuma butuh mereka kalau rangsangan dari tanganku gak bisa menuhin nafsu.” jawab Sisi menjelaskan.
Obrolan semakin memanas dan keduanya pun justru saling berbagi mengenai bagaimana mereka memuaskan diri tanpa bantuan kontol lelaki. Siska dan Sisi saling membelakangi, namun Siska tidak menyadari kalo Sisi sudah berhenti menyiapkan bahan-bahan untuk jus dan berbalik ke arah Siska. Tubuh Siska juga montok hampir mirip dengan tubuh Sisi. Toketnya super montok dengan ukuran BH 36B. Meskipun terbalut kaos oblong bekas milik Sisi dan rok selutut. Tetap saja lekuk tubuh Siska entah kenapa membangkitkan gairah Sisi. Kemudian Sisi memberanikan diri memeluk Siska dari belakang
“Aduh bu kenapa ini?” tanya Siska kaget.
“Katanya kamu gak butuh laki2, sama kayak aku juga gak butuh laki2, kita berdua sama2 tau gimana cara memuaskan diri kita masing2” jawab Sisi sambil membelai rambut Siska.
“Aku jadi penasaran kalo kita saling memuaskan”
“Ah…ibu jangan bu…” elak Siska.

Dia mencoba mundur dari meja cuci piring namun Sisi menghimpitnya. Sisi jadi horny begitu mendengar Siska menceritakan aktifitas sexnya. Siska masih mencoba untuk meronta tapi Sisi kembali memeluknya dari belakang. Tangan kanan Sisi mencoba meremas lembut toket Siska tapi ditahan dengan tangan kiri Siska. Sambil bertumpu di meja cucian piring Siska kembali meronta mundur ke belakang. Tapi Sisi menghimpit dan menahan Siska agar tak bisa kemana mana. Tenaga Sisi masih terlalu besar untuk dilawan oleh Siska. Tangan kiri Sisi mulai menggerayangi paha Siska. Siska pun mulai kalut dalam nafsu. Terdengar nafas beratnya dan matanya merem melek saat Sisi menciumi tengkuk dan leher Siska.
Sisi lalu menggesek-gesekkan memeknya yang masih terbungkus celana hotpants ke pantat Siska yang kini roknya telah tersingkap, menyisakan celana dalam pink terlihat. Remasan toket yang dilakukan Sisi semakin lama semakin menjadi. Keduanya kini saling mengimbangi gesekan-gesekan. Tak tahan Siska pun akhirnya membalikkan kepala untuk melihat ke arah Sisi. Sisi serta lihat langsung menyerang bibir tipis Siska dengan ciumannya yang dahsyat. Siska terperanjat. Baru kali ini dia bercumbu dengan majikannya. Baru kali ini pula ia bercumbu dengan seorang wanita, dan baru kali ini pula dia merasakan getaran birahi sedemikian hebatnya hingga Siska yang awalnya menyerah menerima ciuman Sisi kini membalas lumatan dengan garang. Luna tak kuasa, ia menciumi Siska dengan sepenuh tenaga, sisa tenaga yang tak tersalurkan melalui gesekan-gesekan memek dan ramasan toket ataupun cumbuan mautnya ia salurkan dengan menjambak-jambaki rambut Siska.Sisi kemudian memutar balikkan tubuh Siska,
Kemudian Sisi yang bertenaga lebih besar ketimbang Siska, dengan kedua tangannya meremas bokong padat Siska dan mengangkat Siska ke gendongannya. Siska pun bereaksi melompat ke pangkuan Sisi dan melingkarkan kedua kakinya ke perut Sisi. Sisi memeluk erat tubuh Siska dan mulai menggerayangi toket Siska dengan mulutnya.
“Ayo Siska buka pakaian kamu” perintah Sisi. Tanpa diperintah dua kali, Siska segera melucuti seluruh pakaiannya. Begitupun dengan Sisi. Kini mereka berdua sudah telanjang bulat.
Ciuman demi ciuman dilancarkan kedua wanita ini. Tubuh keduanya menggeliat tak karuan ditunjang dengan keringat yang bercucuran mengalahkan dinginnya AC. mereka adu kuat dan menunjukkan dominasi masing-masing dengan bergantian untuk berada di posisi atas. Setelah bergulat selama kurang lebih 15 menit, Siska akhirnya terlihat menyerah, gesekan memeknya berubah menjadi jepitan paha dan tidak terasa oleh Sisi gerakan menggesek yang dilakukan oleh Siska. Tak lama pinggul Siska pun bergetar hebat dan “CROOOTTT…” Sisi merasakan basah di pahanya. Wow… ternyata Siska ini squirter, alangkah jackpotnya.

“Maaf bu saya keluar duluan” ucap Siska melemas.
Sisi pun tetap melancarkan serangannya dan ternyata secepat kilat Runi kembali panas.
“Saya akan buat ibu puas” kata Siska.
Sisi  hanya diam saja saking nikmatnya menjilati kedua toket Siska secara bergantian. Posisi terakhir dimana Sisi berada di atas Siska diputarbalikkan dan Siska pun merangkak ke bawah dan mulai menjilati memek Sisi. Menerima perlakuan itu, Sisi melenguh nikmat dan tubuhnya menggeliat terkayang-kayang, kedua pahanya kini bertumpu pada pundak Siska. Rontaan Sisi membuat Siska terhempas kesana kemari namun Siska bertahan dengan mengunci posisi dan memeluk erat pinggang Sisi.
Tak lama kemudian Sisi menjambak rambut Siska dari sela pahanya 

Cairan panas deras menyembur dari memek Sisi menyemprot muka Siska yang masih berada di selangkangan Siska. Siska yang sambil jilmekin Sisi rupanya sedari tadi juga ngobel memeknya sendiri. Mendengar erangan Sisi saat mencapai kepuasan, Siska pun terangsang dan meraih klimaksnya yang kedua. Jeritan Sisi pun di sahut dengan jeritan nikmat Siska. Sisi mengambil nafas perlahan-lahan terengah-engah untuk mengembalikan kesadaran. Selama ini dia selalu dibuat squirt oleh brondong-brondong, namun gak pernah yang nikmatnya seperti ini. Tubuh Sisi melemas, jepitan paha Sisi pada kepala Siska kini sudah terbuka. Kedua wanita itu terkulai lemas di atas kasur berukuran 200.
“Dengar Siska, mulai sekarang aku gak akan pakai brondong2 lagi untuk muasin nafsu sexku. Aku akan pakai kamu saja” ucap Sisi.
“Siap bu, asal saling memuaskan” jawab Siska.
Sisi kini lebih menikmati bercinta dengan wanita khususnya dengan Siska. Karena Siska tahu benar bagaimana memuaskan seorang wanita, wajar karena dia sendiri adalah seorang wanita yang sudah tau celah-celah untuk memaksimalkan kepuasan. Sisi semakin sayang dengan Siska. Kini penampilan Siska berubah menjadi modis dan tidak terlihat seperti pembantu. Kulitnya yang tadinya sawomatang pun mulai memutih. Rambutnya yang tadi acak-acakan gak karuan pun sekarang sudah lurus dan dipotong pendek sebahu. Perawatan kewanitaan semuanya Sisi tanggung dan dibayar mahal dengan kesetiaan menjadi pembantu rumah tangga sekaligus budak seks Sisi. 










Melakukan Horny Bersama Dengan Lawan Jenis Melakukan Horny Bersama Dengan Lawan Jenis Reviewed by quien on October 20, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.