MELAKUKAN SEKS DENGAN GADIS JALANAN

Agen Casino | Sabung Ayam | Bandar Togel | Poker Online | Sportsbook | Slot Games

Kisah ini berawal saat saya sedang pulang bekerja, dan habis jalan-jalan menyusuri kota kisaran pukul setengah 1 malam. Saat saya sedang melaju kencang , tiba-tiba saya menyrempet seorang anak gadis yang bersama ibunya sedang menyusuri jalan. Dengan cepat untung saja saya menginjak rem sehingga anak gadis itu tak terluka parah . Hanya mendapat luka ringan saja, saat gadis itu jatuh ke tanah.

“Ya udah mbak, sekarang saya antar Mbak pulang, dimana rumah Mbak?” “Tidak usah Tuan, si mbok tidak usah diantar”. “Kenapa Mbak, ini kan sudah malam, tidak apa-apa Mbak saya antar ya?” Si Mbak ini tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk lesu dan saat dia mau menjawab, dari arah ujung trotoar muncul anak kecil sambil membawa daun talas.

“Ini Mbok daun talasnya, biar luka Mbak yeni cepat sembuh”.

Ibu itu menerima daun talas dari gadis itu, meremas dibagian ujung dan mengoleskannya diluka gadis yang ternyata namanya yeni. Tapi, Setelah selesai mengoleskan, si Mbak itu mengandeng yeni dan adiknya mau pergi. Sebelum melangkah jauh, saya hadang dan berusaha untuk mengantarnya pulang.

“Si Mbak mau pulang? Saya antar ya Mbak, kasihan yeni jalannya pincang”. “Tidak usah Tuan, si Mbok..”.

“Kenapa Mbak, jangan malu –malu , ini kan sudah malam, kasihan yeni Mbak..”.

“Si Mbok ini tidak punya rumah Tuan, si mbok cuma gelandangan”.

Saya sempat benggong mendengar jawaban si Mbak ini, akhirnya saya putuskan untuk mengajaknya ke rumah saya walaupun hanya untuk malam ini saja. Terus terang saya kasihan kepada mereka.

“Ya sudah Mbak, kamu dan kedua anakmu itu malam ini boleh tidur dirumahku”

“Tapi Tuan..”. “Sudahlah Mbak, ini juga kan untuk menebus kesalahanku karena menabrak yeni”.

Dari informasi yang saya dapatkan didalam mobil selama perjalanan pulang, si Mbak ini ternyata di usir sama suaminya saat mengandung adiknya yeni, yang akhirnya saya ketahui namanya Luna. Si Mbak ini yang ternyata namanya Murni, usianya sekitar 40 tahun, dan anaknya si yeni umurnya 15 tahun sedangkan Luna baru 12 tahun

yeni sempat lulus SD, sedangkan Luna hanya sempat menikmati bangku SD kelas 5 saja. Setelah Mbak Murni bercerita kepada saya. Sesampai dirumah, Mbak Murni dan kedua anaknya langsung saya suruh mandi dan makan malam. Ternyata si Mbak, Yeni dan Luna tidak membawa baju ganti sehingga setelah mandi baju yang dipakainya ya tetap yang tadi.

Padahal baju yang dipakai ketiganya sudah tidak layak untuk dipakai lagi.

Si Mbak memakai daster yang lusuh dan sobek disana-sini sedangkan yeni dan Luna sama saja lusuh dan penuh jahitan disana sini. Besok yang kebetulan hari minggu, saya memang mempunyai rencana membelikan baju untuk mereka bertiga. Saya memang tipe orang yang tidak bisa melihat ada orang lain menderita. Kata temen-temen sih, saya termasuk orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“yeni dan juga kamu Luna makan yang banyak ya.. Biar cepet besar..”. “boleh tidak kalau Luna habiskan semuanya? Karena Luna sudah 2 hari tidak makan”. “Boleh dong, Luna dan yeni boleh makan sepuasnya disini”.

Mulai dari sinilah awal dari petualangan seksku. Setelah acara makan malam selesai, ketiganya saya suruh tidur di kamar belakang. Sekitar jam 1 malam setelah saya selesai nonton acara TV yang membosankan, saya menuju kekamar belakang untuk menengok keadaan mereka. Kemudian saya masuk kekamar mereka, jantungku langsung berdeguk cepat dan keras saat saya melihat daster Mbak Murni yang tersingkap sampai ke pinggang.

Ternyata dibalik daster itu, Mbak Murni memiliki paha yang betul-betul mulus dan dibalik CD nya yang lusuh dan sobek dibagian depannya terlihat dengan jelas jembutnya yang tebal dan hitam. Pikiranku langsung melayang dan kontolku yang masih perjaka ini langsung berontak.

Setelah agak tenang, tanganku langsung bergerilnya mengelus paha mulus Mbak Murni. Setelah puas mengelus pahanya, saya mulai menjilati ujung paha dan berakhir dipangkal pahanya. Saya sempat mau muntah ketika mulai menjilati klitorisnya. Di depan tadi kan saya sudah bilang kalau CD Mbak Yeni sobek dibagian depan, jadi clitnya terlihat dengan jelas. Sedangkan yang bikin saya mau muntah adalah bau CDnya.

Ya.. Mungkin sudah berhari-hari tidak dicuci. Setelah sekitar 13 menit saya jilati itilnya dan ternyata Mbak Murni ku ini tidak ada reaksi.. Ya mungkin terlalu capek sehingga tidurnya pulas banget, saya mulai keluarkan kontolku dan mulai saya gesek-gesekkan di clitnya. Saya tidak berani melapas CDnya takut dia bangun. Ya.. Saya hanya berani mengocok kontolku sambil memandangi clit dan juga teteknya.

Ternyata Mbak Murni ku ini tidak memakai BH sehingga puting payudaranya sempat menonjol di balik dasternya. Saya tidak berani untuk memeras teteknya karena takut Mbak Murni akan bangun. Sedang asyik-asyiknya saya mengocok kontolku, si Nisa bangun dan melihat ke arahku. Murni sempat mau teriak dan untung saja saya cepat menutup mulutnya dan memimta yeni untuk diam. Setelah yeni diam, berhubung saya sudah tanggung, terus saja saya kocok kontolku. yeni yang masih terduduk lemas karena ngantuk, tetap saja melihat tangan kiriku yang mengocok kontolku dan tangan kananku mengusap-usap paha mulus ibunya.

Sambil melakukan aktifitasku, saya pandangi si Yeni, gadis kecil yang benar-benar polos, dan saya lihat sesekali yeni melihat mata saya terus berpindah ke paha ibunya yang sedang saya elus-elus berulangkali. Setelah sekitar 8 menit berlalu, saya tidak tahan lagi, dan akhirnya

“Ccroot.. Ccrrott.. Ccroot..”

Ada 6 kali saya menembakkan pejuhku ke arah itil Mbak Murni ku ini. Saat saya keluarkan pejuhku, si yeni menutup matanya sambil memeluk kedua kakinya. Pada saat itulah saya tanpa sengaja melihat pangkal pahanya dan ternyata, yeni tidak memakai CD. Saat saya sedang melihat memeknya yeni, dia bilang..

“Tuan.. Kenapa pipis di memeknya si Mbak”. Saya sendiri sempat kaget mendengarnya. “Nduuuk.. Itu biar ibumu tidur nyenyak..”. “Tuan.. yeni kedingingan, yeni mau pipis.. Tapi yeni takut ke kamar mandi..”. “Ya.. Sudah Nduuuk.. Ayo saya antar ke kamar mandi”. yeni kemudian saya ajak pipis ke toilet di kamar tidurku. Saya sendiri juga pengen pipis, terus yeni saya suruh jongkok didepanku.

yeni kemudian mengangkat roknya dan.. Suur.. Banyak sekali air seni yang keluar dari memeknya. Saya sendiri hanya sedikit sekali kencingku. Setelah acara pipisnya selesai, yeni saya gendong dan saya dudukkan di pinggir ranjangku. Lalu saya peluk dan saya belai lembut rambut panjangnya yang sampai ke pinggang. “Tuan.. yeni belum cebok.. Nanti memeknya yeni bau lho.. Tuan..”.

“Tidak apa-apa Nduuuk.. Biar nanti Tuan yang bersihin memeknya yeni.. yeni bobok disini ya.. Sama Tuan mu ini..”.

Kemudian yeni saya angkat dan mulai saya baringkan di ranjang empukku ini. Tangganku mulai aktif membelai rambutnya, pipinya, bibirnya.. Dan juga payudaranya yang lumayan montok. Pada saat tanganku mengelus pahanya.. “Tuan.. Kenapa mengusap-usap kaki yeni yang lecet..”.

“Oh iya Nduuuk.. Tuan lupa..”. Tahu sendirilah, saya memang benar-benar sudah horny untuk mencicipi yeni, gadis kecilku ini. Bayangkan pembaca, disebelahku ada gadis 15 tahun yang begitu polos, dan dia diam saja ketika tanganku mengelus-elus seluruh tubuhnya. Kemudian saya jongkok diantara kakinya dan mulailah saya singkap rok yang dipakai yeni sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 15 tahun dengan bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu.

Setelah pahanya saya buka, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung, eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari saya berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. Isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap.

Tanganku pun mulai mengelus memek keperawanannya, dan sesekali saya pijit, pelintir dan saya tarik-tarik clitorisnya. Aku sendiri heran clit dia ukurannya tidak kalah sama ibunya. “Aduuh.. Tuan.. Memeknya yeni diapain, Tuan?”.

“Tenang Nduuuk.. Tidak apa-apa.. Tuan mau nyembuhin luka kamu kok.. yeni diam saja yaa..”. “Inggiih.. Tuan..”. Setelah yeni tenang, saya pun mulai menjilati memeknya dan memang ada rasa dan bau pipisnya yeni. “Tuan.. Jangaan.. yeni malu Tuan.. Memek yeni kan bau..”. Saya bahkan sempat memasukkan jariku ke liang perawannya dan mulai saya kocok-kocok dengan pelan.

yeni pun mulai menggelinjang dan mengangkat-angkat bokongnya. Saya pun mulai menyedot memeknya yeni dengan kuat dan saya lihat yeni menggigit bibir bawahnya sambil kepalanya digoyang kekanan kiri.

“Tuan.. Geli Tuan.. Memeknya yeni diapain sih Tuan”. Sayapun tidak peduli dengan keadaan yeni yang kakinya menendang-nendang dan tangannya mencengkeram seprei ranjangku sampai sobek disana sini. Dan akhirnya..

“Tuan.. Sudah Tuan.. yeni mau pipiis dulu Tuan..”. Dan tidak lama kemudian “Cuuuurr…Cuuur…. Criit… Criiit..” Banyak sekali cairan hangatnya membanjiri mulutku. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menelan semua cairan memeknya yang mungkin baru pertama kali ini dikeluarkannya. Setelah kujilati dan kuhisap sampai bersih, saya pun tiduran disebelahnya dan kurangkul saja dia. “Tuan.. Maafin yeni ya.. yeni tadi pipis di mulutnya Tuan.. Pipis yeni bau ya Tuan?”.

“Tidak apa-apa Nduuuk.. Tapi yeni harus dihukum.. Karena udah pipis dimulut Tuan..” “yeni mau dihukum apa saja Tuan.. Asalkan Tuan tidak marahin yeni..”. “Hukumannya, yeni gantian minum pipisnya Tuan.. Mau tidak?”. “Iya Tuan..”.

Akhirnya saya keluarkan kontolku yang sudah tegang. Begitu kontolku sudah saya keluarkan dari CDku, yeni yang masih terlalu polos itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Saya lihat wajah yeni agak memerah. Setelah saya lepaskan kedua tangannya, saya sodorkan kontolku kedepan wajahnya dan saya suruh yeni untuk memegangnya.

“Nduuuk.. Ayo dipegang dan dielus-elus..!

“Inggih Tuan.. Tapi yeni malu Tuan.. yeni takut Tuan..”.

“Tidak apa-apa Nduuuk.. Ini tidak nggigit kok.. Ini namanya kontol Nduuuk..”. Kemudian gadis kecilku ini mulai memegang, mengurut, meremas dan kadang-kadang diurut. “Nduuuk.. Kontolnya Tuan mu ini diemut ya..”.

“Tapi Tuan.. yeni takut Tuan.. yeni jijik Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. Diemut saja seperti saat yeni ngemut es krim.. Ayo nanti yeni Tuan kasih es krim.. Mau ya?”. “Benar Tuan? Nanti yeni dikasih es krim..”.

”Iya Nduuuk..”. yeni pun jongkok diantara paha saya dan mulai memasukkan kontolku ke mulutnya yang mungil. Agak susah sih, bahkan kadang-kadang kontolku mengenai giginya.

“Nah gitu nduuuk.. Diisep ya.. Yaa.. Ya gituu.. Nduuuk..”. Sambil yeni mengoral kontolku, kaos lusuhnya yeni pun saya angkat dan saya lepaskan dari tubuh mungilnya. Saya elus-elus teteknya dan kadang saya remas dengan keras.

“Saya gemes banget sih sama payudaranya yang bentuknya agak meruncing itu”. Sekitar 12 menit kemudian, saya rasakan kontolku sudah berdenyut-denyut. Saya tarik kepala yeni dan saya kocok kontolku dimulut mungilnya.. Dan.. Saya tekan sampai menyentuh kerongkongannya dan akhirnya

“Jruuoooot…croot.. croot.. croot.. cruut..!”

Cairan pejuhku sebagian besar tertelan oleh yeni dan hanya sedikit yang menetes keluar dari mulutnya.

“Tuan.. Pipisnya banyak banget.. yeni sampai mau muntah..”.

“Iyaa nduuuk.. Tapi enak kan pipisnya Tuan?”. “Inggih Tuan.. Pipis Tuan kental banget.. yeni sampai tidak bisa telan.. Agak amis Tuan..”.

Saya memang termasuk laki-laki yang suka merawat tubuhku. Hampir setiap hari saya fitnes. Menu ku setiap hari susu khusus lelaki, madu, 6 butir telur mentah, dan juga suplemen protein. Jadi ya wajar kalau sperma saya kental dan agak amis. Kemudian saya peluk gadis kecilku ini dan sesuai janjiku dia saya kasih es krim rasa coklat mocalate.

Setelah habis yeni memakan es krimnya, dia saya telentangkan lagi diranjangku. Terus saya buka lagi pahanya dan saya mulai lagi menjilati memek tembemnya. terus terang saja saya penasaran sebelum membobol selaput daranya. “Tuan.. Mau ngapain lagi.. Nanti yeni pipis lagi lho Tuan..”. “Tidak apa-apa Nduuuk.. Pipis lagi aja Nduuuk.. yeni mau lagi khan es krim..” “Mau Tuan..”.

Setelah saya siap, pahanya saya buka lagi lebih lebar, dan saya mulai memasukkan kepala kontolku ke lubang surgawinya. Baru masuk sedikit, dia meringgis. “Tuan.. Memek yeni diapain.. Kok sakit..” Saya sempat tarik ulur kontolku di liang memeknya. Dan setelah kurasa mantap, saya tekan dengan keras. Saya rasakan ujung kontolku merobek selaput tipis, yang saya yakin itu adalah selaput daranya.

“ Tuaaan.. Sakiit..” Langsung saya peluk yeni, kuciumi wajah dan bibir mungilnya. “Tidak apa-apa Nduuuk.. Nanti enak kok.. yeni tenang saja ya..”. Setelah kudiamkan beberapa saat, saya mulai lagi memompa memeknya dan saya lihat masih meringis sambil menggigit bibir bawahnya.

“Oohh.. Ahh.. Auuhh.. Geli Tuan.. Ahh..” itulah yang keluar dari mulutnya Nisa.

“Auuhh.. Oohh, Tuan, periih.. Aahh.. Gelii Tuan.. Aahh..”.

Sambil saya terus menusuk-nusuk memeknya, saya selalu perhatikan wajah imutnya yeni. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Wajahnya memerah, bibirnya pun kadang-kadang menggigit bibir bawahnya dan kalau saya lihatnya matanya terkadang hanya terlihat putihnya saja. Kedua kaki yeni pun sudah tidak beraturan menendang kesana-kesini dan juga kedua tangannya menarik-narik seprei kasurku hingga terlepas dari kaitannya.

“Auuhh.. Oohh.. Tuan.. Aahh.. Ooh.. Aahh, Tuan..”.

Saya mulai rasakan ada denyutan-denyutan vaginanya di kontolku, pertanda dia sebentar lagi orgasme. Kepala yeni pun mulai menengak ke atas dan kadang-kadang badannya melengkung. Sungguh pemandangan yang sensasional, gadis 15 tahun yang masih begitu polos, tubuhnya menggelinjang dengan desahan-desahan yang betul-betul erotis.

“Oohh.. Ahh.. Auuhh.. Geli Tuan.. Ahh..”.

“Tuan.. yeni mau pipiiss.. Tuan..” “Cuuuur.. Cuurr.. Criit… Criiiittt…”

Kontolku seperti disiram air hangat..”. Saya peluk sebentar dia untuk memberikan kesempatan gadis kecilku menuntaskan orgamesme. Setelah agak reda, saya lumat-lumat bibir mungilnya. “Maapin yeni ya Tuan.. yeni pipis dikasurnya Tuan..”.

“yeni malu Tuan.. Udah besar masih ngompol di kasur..”.

“Tidak apa-apa Nduuuk.. (lugu sekali gadisku ini).. Tuan juga mau pipis di kasur kok..”. Saya sendiri sudah tidak tahan. Kakinya saya angkat, lalu kuletakkan di pundakku. Dengan posisi ini kurasakan kontolku menyentuh dinding rahimnya. Memeknya jadi becek banget, dan saya mulai mempercepat sodokan kontolku. “Tuan.. yeni capek.. yeni mau bobok.. Tuaan..”. “Iya nduuuk.. yeni bobok saja yaa..”.

“Memeek yeni periih.. Tuaan..”. Ku tekan keras-keras kontolku ke liang ke nikmatannya dan kutarik bokongnya dan “Jroooot. . . croot.. cruut.. croot.. croot.. cruut.. croot..!”.

Saya muntahkan pejuhku kedalam rahimnya. Saya cabut kontolku dari memek tembemnya, terlihat lendir putih bercampur dengan darah segar mengalir keluar dari liang kemaluannya. “Tuan.. Kenapa Tuan pipis diperutnya yeni.. Perut yeni jadi hangat Tuan..”.

“Iya nduuuk.. Biar kamu tidak kedinginan.. Ayo sekarang yeni bobok ya… Sini Tuan kelonin..”. “Inggih Tuan, sekarang yeni capek.. yeni pengen bobok..”. Saya perhatikan memeknya sudah mulai melebar dan agak membelah dibandingkan sebelum saya perawanin. Saya peluk dia dan saya cium dengan mesra yeni , si gadis kecilku. Saya dan yeni pun akhirnya tertidur dengan pulas. Sekian .