Dimanfaat kan Oleh Ketiga Dosen Kampus
Dimanfaat kan Oleh Ketiga Dosen Kampus
Boleh dibilang semasa saya masih mengenyam bangku SMA, saya adalah pria idaman para kaum hawa. Bukan hanya body ku yang atletis ini saja, akan tetapi kegantengan ku juga mampu membuat wanita cantik sekelas model sampul majalah sekolah tergila-gila dengan ku. Hal yang membedakan aku yang sekarang dengan aku yang dulu adalah pada saat SMA dahulu, aku belum terlalu tertarik dengan hal-hal seperti melakukan seks dan haus akan belaian wanita. Karena pada saat itu konsentrasi ku hanya terpaku pada pendidikan dan bidang olahraga.
Akan tetapi setelah aku beranjak ke jenjang rumah tangga, hasrat birahi ku mulai muncul secara perlahan. Aku mulau menyadari daya tarikku sebagai seorang pria normal yang memiliki berjuta hasrat untuk bercinta. Sejak diangkat sebagai kepala bagian pemasaran inilah, pikiran birahi semakin meracuni otakku. Apalagi aku juga hobi menonton film porno.
Film porno yang kutonton pun beragam, mulai dari seks remaja hingga seks kepada orang yang lebih tua. Bercerita kembali kepada sejarah perjalanan asmaraku, dulu pernah ada wanita lain yang sempat singgah dihatiku. Wanita itu bernama Luna, rekan kerja sekantor ku. Dia berasal dari Bandung dan tinggal di Bandung sudah lama. Kami sempat menjalin hubungan gelap setahun setelah aku menikah dengan Istriku, yang namanya lebih bagus tidak perlu ditulis dalam tulisan ini. Hubungan ku dengan Luna hanya berlangsung selama setengah tahun lamanya, tanpa ada melakukan aktivitas persetubuhan. Kemudian Luna pindah ke kota lain dan dinikahkan oleh orangtua nya dengan pria pilihan mereka. Memang nasib, niat untuk berselingkuh dan berpoligami pun sirna.
Setelah kepergian Luna, aku pun frustrasi untuk beberapa bulan lamanya. Tidak ada insan yang mengisi kekosonganku diluar rumah. Dan aku pun mencari aktivitas lainnya seperti bodybuilding beserta dengan rekan kerja yang lain. Yang juga hobi melakukan aktivitas membentuk tubuh atletis.
Sewaktu aku menjalani bodybuilding, banyak wanita melirikku. Beberapa diantaranya mengajakku berkencan. Tapi ketika pada saat itu aku masih asyik nya menekuni olahraga angkat beban ini, tanggapan dan godaan para wanita tersebut kurang ku tanggapi. Salah satu yang suka menggodaku pada saat itu adalah Cahya. Dia adalah putri tetangga mertuaku. Baru saja lulus SMA, dan dia akan melanjutkan studi nya ke sebuah perguruan tinggi terkenal di kota Bandung. Cahya suka menggoda aku, bahkan di setiap mimpiku bayangan Cahya selalu muncul.
Seperti biasanya aku bangun pagi-pagi sekali, Pada saat itu jam dinding menunjukkan pukul 04:30. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, aku mulai berganti pakaian. Aku akan bersiap-siap melakukan olahraga pagi, Udara pagi yang sehat memang selalu memotivasiku untuk jogging keliling komplek perumahan. Dengan cuek aku yang memakai baju olahraga cukup ketat dan bodyfit serta celana boxer yang turut mencetak lekukan pantatku, aku pun mulai berolahraga. Aku sengaja berpakaian sedemikian rupa demi mewujudkan impianku yang selalu mengganggu tidurku ini yaitu dengan menggoda Cahya dengan keindahan tubuhku. Menurut kabar, Cahya juga hobi jogging. Niatku untuk bersenang-senang dengan Cahya memang dari lama sudah kupendam. Namun selama ini gadis itu selalu membuatku gemas dan penasaran.
Tidak berapa lama jogging, tubuhku pun sudah mulai keringatan. Peluh yang membasahi kaos olahragaku membuat tubuh kekar ini tercetak dengan jelas. Aku membayangkan Cahya akan terangsang melihatku. Tetapi sialnya, pada pagi itu tidak ada tanda-tanda Cahya sedang jogging. Tidak kelihatan juga tetangga lainnya yang biasanya berjogging sekitar setengah jam, Padahal aku sudah berjogging selama setengah jam. Ketika itu aku baru sadar, aku bangun terlalu pagi, yang biasanya aku jogging jam 6 keatas. Dengan perasaan sedikit kecewa aku pun balik ke rumah mertuaku. Dari depan rumah terlihat tampak sepi. Aku maklum, penghuninya masih tertidur lelap. Tadipun ketika aku bangun, tidak terdengar komentar istriku karena dia sedang pulas tertidur setelah semalaman menemani anak-anak bermain.
Saat aku berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman, aku melihat ibu mertua ku yang seksi itu sedang mandi. Tampaknya dia sudah bangun ketika aku jogging tadi. Kamar mandi di rumah mertuaku memang bersebelahan dengan dapurnya. Setiap kali ingin minum, harus melewati kamar mandi dahulu. Seperti disengaja, pintu kamar mandi itu dibiarkan sedikit terbuka hingga aku bisa melihat bagian belakang tubuh montok mertuaku yang menggairahkan dengan jelas. Mertuaku meskipun usianya sudagh kepala 4, tapi masih kelihatan montok , meskipun sudah kurang kencang pada bagian pantat dan payudaranya.
Melihat pemandangan syur itu, kontan batangku mengeras. Batang besar, panjang dan keras itu serasa ingin merasakan lubang hangat yang nikmat, basah dan lembab. Batang itu juga ingin diremas, dikulum dan memuncratkan pelurunya di lubang yang lebih sempit lagi. Sambil meremas batang kemaluanku yang sudah mulai tegak sempurna ini, kuperhatikan terus aktivitas mandi mertua ku itu, Akhirnya timbul nafsu birahi yang bejat untuk menggaulinya.
Setelah mempertimbangkan untung dan ruginya, aku pun memutuskan nekat untuk ikut bergabung bersama ibu mertua ku mandi bersama. Kupeluk tubuh seksinya dari belakang, sembari tanganku menggerayang liar di tubuh mulusnya. Meraba mulai dari leher sampai kemaluannya. Awalnya ibu mertua ku kaget, tetapi setelah tahu aku yang masuk, wajah cantiknya langsung tersenyum nakal.
“Surya, nakal kamu ya.” katanya sambil balas memelukku. Dia berbalik langsung mencium bibirku. Tak lama kami sudah berpagut, saling cium, raba, dan meremas satu sama lain. Dengan tergesa aku pun melepaskan pakaianku dibantu oleh ibu mertua ku hingga aku sudah telanjang bulat. Batangku pun masih berdiri tegak dan kokoh.
Kami pun melakukan pemanasan sekitar 10 menit dengan permainan oral yang nikmat di batangku, sebelum kutusuk kedalam kemaluannya. Permainan birahi itu berlangsung seru. Aku menyetubuhinya dalam posisi doggystyle. Aku meraba payudaranya yang kencang itu. Meremas dan memainkan puting nya yang sudah mengeras daritadi. Setengah jam pun berlalu, ibu mertua ku sudah sampai klimaksnya sebanyak 2 kali. 1 kali dalam posisi doggystyle, dan 1 kali lagi dalam posisi berhadapan di dinding kamar mandi. Namun sayangnya, batang kemaluanku masih saja mengeras. Aku panik karenanya, aku khawatir jika batangku ini masih saja berdiri tegak akan dipergoki oleh istriku. Rupanya mertuaku mengerti kepanikanku itu, dia kembali mengoral batangku yang masih berdiri itu dan berbisik mesra …
“Jangan khawatir Surya sayang, waktunya masih lama.” dengan nada menggoda nakal. Aku semakin binggung mendengarnya, tapi tetap kubiarkan aktivitas ibu mertua ku itu sambil terus mendesah nikmat. Tiba-tiba ibu mertua ku menghentikan blowjobnya itu. Dia langsung berdiri kembali. Melihat itu aku pun protes.”Lho bu, aku kan belum keluar?” dengan suara parau penuh birahi.
“Sabar Surya sayang, kita lanjut di kamar ibu saja yuk.” katanya dengan mesra. Aku pun tambah binggung. “Tapi kan ada bapak?” tanyaku ketakutan. Dijawabnya “Tenang saja, bapak sudah pergi tak lama setelah kamu jogging tadi. Dia ada tugas keluar Jawa.” sambil mengemasi pakaian olahragaku yang tercecer di lantai kama rmandi. Kemudian menggandeng dan menuntunku ke arah kamar tidurnya untuk melanjutkan persetubuhan ini.
Begitu sampai di kamarnya, aku diarahkan untuk terlentang di ranjang, sementara dia mengelap sisa air ditubuhnya dengan handuk yang kering. Setelah itu, ibu mertua ku langsung saja mengambil posisi 69, mulai mengoral batangku kembali. Tang lama nafsuku pun bangkit dan membara. Kali ini aku bertekad akan membuat mertuaku keluar sampai tiga kali. Aku memang takut hubunganku di pagi yang penuh birahi ini ketahuan istriku. Tapi yasudalah, nafsuku saat ini lebih besar dibanding rasa takutku. Apapun yang akan terjadi, terjadilah.
Aku pun balik menyerang mertuaku. Mulut dan lidahku dengan ganas memainkan kemaluannya. Tanganku juga ikut meraba, meremas bibir kemaluannya dan menusuk-nusuk lubang pantat ibu mertua ku. Kelentitnya yang sudah membengkak karena rangsangan seksual kujilati dan kuremas dengan gemasnya. Kumainkan pula apa yang ada di sekitar daerah kemaluannya. Gabungan remasan jari, kobokan tangan di kemaluannya, dan serangan lidahku berhasil membuat mertuaku keluar lagi untuk yang ketiga kalinya. “Aaaaahhhh… Surya sayang….” jerit nikmat ibu mertua ku. Cairan birahi ibu mertua ku keluar deras dari lubang vaginanya. Langsung saja kuhisap dan kutelan habis hingga tidak ada yang tersisa.
Akupun tersenyum, lalu aku merubah posisiku. Tanpa memberikan kesempatan ibu mertua ku untuk beristirahat. Kuarahkan batangku yang masih bugar dan perkasa ini ke arah vaginanya, lalu kusetubuhi dia dalam posisi misionaris. Kurasakan batangku menembus liang vagina seorang wanita kepala 4 yang sudah beranak 3 tapi masih terasa kekenyalan dan kekesatannya. Sambil menyetubuhi ibu mertua ku, aku memainkan juga buah dadanya yang besar dan kenyal dengan mulut dan tanganku.
Kuraba-raba dan kuremas hingga kugigit sampai putingnya berubah makin keras dan berwarna merah kecoklatan. Puas bermain payudara, tanganku yang lainnya memainkan kelentitnya, sementara mulutku bergerilya di ketiak yang halus tanpa bulu. Tangan mertuaku yang bebas, meremas dan mengacak rambutku hingga mencakar punggungku. Posisi nikmat ini kami lakukan selama beberapa lama hingga 45 menit kemudian ibu mertua ku mencapai orgasme lagi untuk yang keempat kalinya. Setelah itu dia minta istirahat. Aku sebenarnya malas mengabulkan permintaanya itu karena aku sedang tanggung, hampir mencapai posisi puncak. Namun akhirnya aku mengalah.
“Surya kamu hebat banget deh, kamu sanggup membuat ibu keluar sampai empat kali” puji ibu mertua ku.
“Ah ibu bisa saja deh.” kataku merendah.
“Padahal kami sudah jogging setengah jam-an, tapi kamu masih saja perkasa.” lanjut pujiannya.
“Itukan sudah jadi kebiasaanku bu” aku berkata yang sebenarnya.
“Kamu benar-benar lelaki perkasa. Anakku beruntuk mendapatkanmu.” puji ibu mertua ku lagi.
Lalu kami bercakap-cakap seperti biasanya. Sambil bercakap-cakap, tangan ibu yang nakal sesekali bergerilya disekujur tubuhku. Terakhir dia kembali mempermainkan batangku yang sudah mengerut ukurannya.
Aku bangkit, lalu beranjak dari tempat tidur. Ibu mertua ku memandangku heran, dikiranya aku akan keluar dari kamarnya dengan mengakhiri permainan cinta kami.Tapi kutenangkan dia sambil berkata “Sebentar bu, aku akan mengecek keadaan dulu.” Aku memang khawatir, aku takut istri dan anakku bangun. Dengan cepat kukenakkan kembali pakaianku dan keluar dari kamar mertuaku.
Ternyata dugaanku salah. Hari memang sudah beranjak pagi, tetapi istri dan anakku belum juga bangun. Dengan penasaran kuhampiri kamarku dan kamar tempat anakku tidur. Ternyata baik anak maupun istriku masih tertidur lelap. Aku lega melihatnya. Sepertinya permainan playstation kemarin berhasil membuat mereka tertidur pulas. Aku mendatangi jam weker di kamar dan kusetel ke angka 9 pagi.
Aku menatap wajah istriku yang tertidur penuh kedamaian, sambil berkata dalam hati, “Tidurlah yang lama sayang, aku belum selesai menikmati tubuh ibumu.” lalu mengecup pipinya. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi mencuci tubuhku, lalu balik lagi ke kamar mertuaku. Kami terlibat kembali dalam persetubuhan nikmat. Dalam persetubuhan terakhir ini, aku dan ibu mertua ku sama-sama meraih orgasme kami bersama dalam posisi doggy anal.
Sesudahnya aku balik ke kamar istriku, setelah membersihkan diri di kamar mandi untuk yang terakhir kali dan mengenakan kembali baju sinta baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak Rajut ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual.
sinta sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria. Biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot.
sinta menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
sinta bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. sinta tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini sinta sengaja memakai rok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.
Dia tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. sinta mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak Rajut, disana ada pak Iman pembantu rektor, dan pak manto dosen di fak hukum. Dimeja kerja pak Rajut tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas sinta yg semi nude. sinta sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak Rajut
“pagi pak…” jawab sinta dan duduk
“sinta…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak Rajut.
“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” sinta membela diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak Iman.
sinta menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. sinta berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata sinta sedikit memelas.
“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak manto
“maaf sinta, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak Rajut kemudian.
sinta sedikit panik , ia sudah setngah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata sinta
ruangan itu mendadak sunyi. sinta kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi sinta.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok Rosinta..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” sinta mulai meduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak Rajut sambil tersenyum nakal
sinta mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata sinta
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. sinta tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. sinta pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata sinta sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak Rajut org pertama yg menghampiri Rosinta, celananya terlihat menggembung. Pak Rajut kemudian berlutut diantara kaki sinta. sinta menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak Rajut menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak Iman menyusul mendekati sinta, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada sinta dan mencubit putingnya. sementara pak Rajut melepaskan rok mini dan Cd sinta, ia terpana melihat keindahan vagina sinta yg tertutup sedikit rambut halus. Pak Rajut mendorong sinta agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati vagina sinta penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah
“kamu cantik sekali sinta….” kata pak Iman sambil melepas blouse sinta dan branya
“dan ingat kamu harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak Iman kemudian
sinta kembali berkeringat dingin , kata kata pak Iman membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” sinta tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak Iman menyedot buah dadanay dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak manto.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi sinta, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. sinta merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak Rajut masih menjilati vagina sinta , tak lama kemudian sinta merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak Iman menjilati seluruh tubuh sinta, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada sinta. sinta mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.
Perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak Rajut membuat sinta mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih sinta tubuhnya kembali melemas
belum sempat sinta mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak Rajut bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”
sinta terkejut melihat penis pak Rajut saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak Rajut tak mempedulikan perotes sinta, lalu memasukan penisnya ke vagina sinta, setiap inchi penis pak Rajut masuk sebuah kesakitan dirasakan sinta, yg walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
sinta mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak Rajut terlihat terbenam di dalam vagina sinta, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh sinta
sinta menangis kesakitan saat gigi pak manto menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak Iman ikut ikutan menggigit buah dada sinta yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap sinta kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada sinta tepat dilkukanya, membuat sinta menangis kesakitan.
Menahan sakit sinta menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dengan penis yg masih menancap di vagina sinta, Rajut berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
sinta lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan sinta makin bertambah saat tiba tiba pak Rajut mempercepat genjotannya, vagina sinta terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
Menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi sinta.
diantara rasa sakit sinta merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak Iman dan pak manto sudah melepaskan mulutnya dari buah dada sinta, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada sinta yg terlihat sudah memar dan lecet.
tiba tiba, pak Rajut mencabut penisnya dari vagina sinta, sambil tiba tiba membalikan tubuh sinta.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus sinta.
sinta tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak Iman
dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak Iman dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan sinta akhirnya tak sadarkan diri.
Entah berapa lama sinta pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak manto kini sedang menancap di vaginanya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak manto.
sinta agak sedikit lega sampai tiba tiba pak Iman berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
sinta terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu.
Dimanfaat kan Oleh Ketiga Dosen Kampus
Reviewed by quien
on
October 26, 2017
Rating:
No comments: