MENJADI LESBI SEJAK DIPERKOSA SESAMA JENIS

MENJADI LESBI SEJAK DIPERKOSA SESAMA JENIS








Sampai sekarang Diah belum paham dengan kehidupan lesbian.Baginya kehidupan penyuka sesama jenis itu aneh. Emil bukan lesbi tulen. Dia masih suka laki-laki.Namun Diah masih suka dengan keindahan tubuh wanita seksi yang menggugah gairahnya untuk bercinta dengannya.

Malam itu suasana Taman Barito sangat ramai.Maklum sekarang malam minggu.Waktunya bagi para ABG-ABG melepas penat.Mereka berkumpul, berkelompok.

Warung-warung tak sepi pengunjung.Banyak pengunjung yang datang di kawasan wisata religi tersebut. Yang ingin melepas penat datang untuk duduk-duduk di warung dan sekitar taman.Yang ingin berziarah dapat langsung masuk ke dalam kawasan Taman Barito.Halaman parkir pun dijual beli motor dan mobil. Kontan suasana di areal tersebut penuh sesak.

Malam itu yang perempuan tampil dengan sangat cantik,yang laki-laki pun demikian.Entah siapa akan memacari siapa.Yang punya pacar pastinya tidak akan kebingungan.

Usai disulap menjadi taman wisata keluarga oleh Gubenur Jakarta, Taman Barito sekarang berubah penampilannya.Banyak orang mulai berdatangan.Dari sekedar melepas penat,beristirahat,hingga bersenang-senang.

Di antara sekian banyak orang,malam itu SICOM sempat bertemu dengan salah satu kelompok perempuan yang mengatasnamakan:LESBIAN.

Salah satu dari mereka mendekat.Sebut saja Diah,bukan nama sebenarnya.Diah memiliki penampilan layaknya perempuan. Ia cantik, manis, dan bahenol.Tubuhnya bongsor.Tingginya sekitar 160 cm.Kulitnya sawo matang. Matanya sayu. Hidungnya sedikit mancung. Rambut Diah panjang dan berombak.Setidaknya ia berbeda dengan teman-teman wanitanya. Diantata teman-temannya,ada beberapa perempuan yang berpenampilan seperti laki-laki.Rambut pendek.Mengenakan pakaian laki-laki.Gaya dan penampilannya pun mirip laki-laki.

“Itu Buchi!” Kata Diah menunjukkan teman-temannya.

Apa itu Buchi?

Diah pun menjelaskan,jika seorang Buchi itu adalah istilah bagi perempuan yang berpenampilan laki-laki. Istilah itu sebutan untuk para lesbian.Selain Buchi ada juga Andy.

“Andy itu perempuan berambut panjang tapi berpenampilan laki-laki,” sahut Diah.

Lalu Diah masuk tipe mana?“Nah,itu dia aku juga bingung masuk tipe mana.Soalnya aku sendiri bukan lesbi tulen.Aku cuma ikut-ikutan.Ada sih sebutan untuk perempuan yang asli berpenampilan cewek, yaitu Femme atau diambil dari kata feminim,” kata Diah.

Diah melanjutkan,selain Femme,ada juga sebutan lain untuk dirinya,yakni No Label. Artinya perempuan lesbi itu suka dengan cewek dan cowok.Boleh dibilang mereka yang mendapat sebutan itu termasuk Biseks.

“Aku masih normal kok.Soalnya aku juga suka ama cowok,” aku Diah yang tidak terima dirinya dicap sebagai lesbian.

Diah kemudian menceritakan pengalaman pahitnya ketika semua kenangan pahit itu bermula.

“Aku begini (suka sesama jenis-red) karena dulu pernah diperkosa perempuan,” kenang Diah sambil menghisap rokok Flava kegemarannya.

“Iya.Aku jadi seperti ini karena dulu pernah jadi korban perkosaan.”

Mulailah Diah bertutur:

Dasar kehidupan yang kejam,hal itu telah membuatku berubah 180 derajat.Ceritanya saat itu aku baru patah hati dengan seorang cowok.Cowok itu benar-benar membuatku jengkel.Setelah menguras isi dompetku, eh dia malah mengencani gadis lain.Memang dia tak pernah menyentuhku,tapi dia telah menodai hatiku hingga sakit sekali.

Saat itu aku baru lulus SMA.Kira-kira tahun 2012.Terus terang aku tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku.Akhirnya kuputuskan mengunjungi seorang sahabat di Jogja.Aku berharap di sana ada sesuatu pekerjaan yang dapat mengalihkanku dari rasa sakit hati.

Di Jogja aku bertemu dengan Helen.Dia teman baikku.Tapi aku tidak menginap di rumahnya.Aku menginap di rumah saudaraku di Jalan Kaliurang di KM 7.Selama di Jogja pelan-pelan aku mulai dapat melupakan rasa sakitku.Aku memiliki banyak kegiatan.

Bertemu dengan orang-orang yang ramah dan sopan santun,membuatku dapat melupakan mantan kekasihku.

Helen,temanku itu memiliki usaha tattoo.Dia pernah menjuarai beberapa festival kejuaraan tingkat nasional dengan karya-karyanya.Banyak karya yang dihasilkan Helen.

Pokoknya, di sana kehadiranku disambut dengan baik. Aku bahkan dikenalkan dengan seorang teman wanita berparas laki-laki. Awalnya aku aneh melihat dandanan wanita itu. Rambutnya pendek dan jabrik. Dari sekujur tubuhnya tercium aroma khas laki-laki.Dia juga sering mengenakan sepatu boot.Celana jeans. Dan aksesoris laki-laki.Sekilas dia tak ubahnya laki-laki,padahal dia seorang perempuan.

Kami berkenalan. Dia bernama Yuda,seorang kepala dancer terkenal di kota tersebut.Yuda berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Yuda orangnya supel. Baru kenal dia langsung menawarkanku tinggal di kosnya. Kupikir tak ada salahnya. Akhirnya aku boyongan dari rumah saudaraku.

Aku pindah ke kos Yuda yang terletak di tengah kota.Kos-kosan itu sangat mewah. Awal-awal kenal Yuda, dia sungguh perhatian dan memberiku banyak keistimewaan. Kulalui hari-hari dengan tawa dan canda.

Selama bersama Yuda, hampir tak pernah sekali pun aku melewatkan yang namanya dunia malam. Gemerlap malam dan alunan disko memecahkan gendang telinga. Kami bersenang-senang, apalagi saat itu Yuda bertugas bagai pengatur dancer di sebuah club malam. Jadi aku bisa keluar masuk seenaknya.

Setiap malam aku terbawa suasana. Mulailah aku mengenal yang namanya minuman beralkohol. Menikmati minuman keras meninggalkan sedikit kepenatan masalah. Namun demikian setelah itu aku merasakan kepalaku pening. Aku mulai tak bisa menjaga keseimbangan. Aku limbung. Beruntung saat itu ada Yuda yang langsung menangkapku.Aku dipapah pulang ke kos-kosan.

Dalam keadaan mabuk itu, Yuda tiba-tiba menghempaskan tubuhku ke tempat tidur. Antara setengah sadar dan tidak, Yuda mulai melepas satu persatu pakaian mini yang melekat pada tubuhku. Terus…dia mulai mencumbuiku dan terakhir menyetubuhiku.

Terus terang hatiku terkoyak sakit. Aku ingin sekali berontak,tapi sepertinya tubuhku terasa letih dan lemas untuk diajak kompromi. Dengan kegelisahan hati akhirnya kubiarkan Yuda mengoyak-ngoyak tubuhku.

Esoknya, aku terbangun dan merenungi kejadian semalam. Aku masih termenung melihat keadaan diriku. Kuambil sebatang rokok, menghisapnya dalam-dalam dan memutar otakku.

Dunia sungguh kejam terhadapku. Di saat kenyamanan dan ketenangan batin nyaris kurengkuh, aku kembali mendapatkan cobaan yang lebih ganas. Saat itu aku bertanya-tanya dalam hati, “Kejadian tadi malam, apa aku seorang LESBIAN?”

Otak kananku menjawab iya, sedang otak kiriku ngotot: oh tidak mungkin.

Di saat aku sedang gundah itu, kulihat seorang perempuan berpakaian minim yang sedikit menggugah hasratku. Perempuan itu seksi tapi dia tampan.Aromanya khas laki-laki. Itu Yuda. Aih, tak kusangka jika dia melepas celananya dan berpakaian minim, dia terlihat seksi. Yuda mendekatiku dan mencium bibirku.

“Kok begini,” kataku mereka-reka.

Kepada Yuda berkata, “ia, kamu tenang saja. Aku akan bertanggung jawab,” katanya.

“Tanggung jawab apa. Bukankah kita…bagaimana kau bertanggung jawab, sampai kapan pun aku tak bisa hamil denganmu. Kau kan perempuan,” jawabku.

“Aku bertanggung jawab untuk menjagamu, karena aku mencintaimu,” balas Yuda.

“Apa???!!!”

Serasa mendengar suara gemuruh di langit, batinku langsung terkoyak-koyak. Aku…MENCINTAI PEREMPUAN. Bagaimana bisa?SLOT MESIN

Tak pernah kusangka ini akan menimpaku. Kukira Yuda mengatakan demikian karena dia menyesal atas perbuatannya, eh tapi malah berkata lain. Buru-buru aku berpikir, apakah yang kulakukan itu salah. Belum selesai kumendapat jawaban atas pertanyaanku, Yuda kembali mendaratkan ciumannya.

Diamku itu memang diartikan Yuda lain. Dikira aku juga senang menjadi lesbian. Akhirnya mau tak mau kuterima cinta Yuda, tentunya dengan penyesalan yang dalam. Selama bersama Yuda di Jogja, dia memperlakukanku dengan baik. Cara dia memperhatikanku, menyayangiku, sungguh membuat hatiku nyaman. Segala keperluanku dipenuhi Yudit. Mungkin karena itulah aku pelan-pelan ketertarikanku terhadap laki-laki mulai luntur.

Sering Didekati Lesbian

Tiga bulan bersama Yuda akhirnya kuputuskan untuk kembali ke jakarta. Aku tidak tahan hidup dengan Yuda karena dia selalu berbohong. Bukan itu saja Yuda juga sering mengekang kehidupanku.

Ceritanya saat itu aku menjadi penari latar di suatu club malam. Aku begitu karena ingin mencari uang untuk pengobatan sahabatku Helen yang tengah sakit meregang nyawa. Ya, Helen kuketahui ternyata mengalami overdosis. Padahal saat itu dia sedang mengandung.TEMBAK IKAN

Terang saja upayaku ini tidak mendapat restu dari Yuda. Aku ditampar keras sekali hingga pipiku memerah.

“Aku tak ingin kamu jadi penari,” bentak Yuda.

“Tapi aku butuh uang untuk membantu Helen,” jawabku.

“Kamu kan tinggal bilang saja.Aku tidak mau sia-siakan hidupmu cuma untuk menari di muka umum,” kata Yuda geram.

Meski Yuda telah berjanji akan memberiku uang, tapi janji itu tinggal janji. Uang yang dijanjikan Yuda tak kunjung diberikan. Akibatnya Helen tidak mendapat pelayanan dari rumah sakit. Tak lama Helen pun meninggal bersamaan dengan janin yang dikandungnya.

Sejak itu aku mulai membenci Yuda. Menurutku, wanita itu tidak punya perasaan sedikit pun. Akhirnya kuputuskan utnuk meninggalkan kota Jogja untuk selama-lamanya. Awalnya aku sulit berpisah dengan Yuda. Bagaimana tidak, perempuan itu selalu menerorku. Telpon dan sms tidak henti-hentinya berbunyi. Kemudian kuputuskan begini, kuganti nomerku. Dan sejak itu aku pun lepas dari jeratan Yuda.

Selama dua bulan di jakarta, kukira aku bisa terlepas dari bayang-bayang Yuda ternyata tidak. Memang benar aku bisa lepas dari Yuda, tapi akibat perbuatannya itu aku mulai menjadi pecinta sesama jenis.SABUNG AYAM

Tiap kali melihat laki-laki, entah kenapa aku tidak ngeh. Memang sih aku masih suka laki-laki tapi laki-laki yang benar-benar kucinta. Dan itu sulit didapat. Banyak laki-laki mendekatiku, tapi semua kutolak. Kasihan mereka. Bukan maksudku begitu. Cuma kenyataannya aku bukan lagi seperti itu.

Ceritanya saat itu aku bertemu dengan seorang laki-laki tampan, pengusaha dari Bali. Kulalui kisah cintaku dengannya dan kutinggalkan kebiasaan burukku.

Saat berjalan dengannya mendadak ada wanita yang menyapaku dengan tidak wajar, menciumku dan memeluk mesra diriku di depan laki-laki tersebut. Terang saja dia mencium gelagat tidak sedap. Berkata dia kepadaku, “Apa kamu seorang lesbian?”

“Lesbian, ah kamu bercanda,” bantahku.

“Tapi mengapa banyak wanita yang bersikap tidak wajar denganmu,” sanggahnya.

Aku tak bisa berkata apa-apa.Tak lama setelah kejadian itu dia mulai menjauhiku dan memberi ultimatum agar aku berubah.TANGKAS

Yah, rupanya aku belum sembuh. Akibat disetubuhi Yuda, entah kenapa sikapku menjadi lain terhadap pria. Justru setiap kali melihat perempuan yang seksi dan bahenol, hasratku naik dan ingin sekali bercinta dengannya. Akhirnya pelan-pelan kucoba untuk menghibur diri, tentunya dengan sesama wanita di sekitarku.

Apalagi saat itu aku sedang mengalami kesedihan mendalam. Mamaku meninggal dunia. Mungkin karena tidak tahan dengan sikapku. Sejak kepergian mama, emosiku tidak terkontrol. Beruntung saat itu aku memiliki seorang perempuan yang selalu menjagaku sejak kepergian mama.

Panggilannya Rabit. Betapa sayangnya dia terhadapku, sampai-sampai dia tak rela melepaskanku. Rabit adalah perempuan lesbi. Kami sudah mengenal cukup lama. Pertama bertemu dulu, dia langsung menembakku. Aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi. Dimana-dimana aku selalu didekati wanita lesbi. Malah sebelum dengan Rabit, aku pernah juga didekati wanita lesbi keturunan. Dia bercerita kalau tertarik denganku. Bahkan dia rela membayarku berapa saja agar dapat tidur dengannya.POKER

Huh, tawaran yang menggiurkan, pikirku.

Tapi aku tak bisa begitu saja menerima tawaran itu. Aku memang lesbi, tapi aku juga butuh perhatian dan tidak sekedarnya menyukai sesama jenis. Aku suka dengan laki-laki, tapi aku lebih suka perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh se-kaumku.

Yah, akhirnya pilihanku jatuh pada Rabit. Kulalui kisah sedih, duka, senang dan susah bersamanya. Saat itu aku merasakan seperti bangkit dari kematian. Bersama Rabit aku benar-benar menemukan cintaku yang hilang.

Namun demikian, lama-lama kurasakan hidup bersama Rabit membosankan juga. Terus terang bersama Rabit, kami sering melakukan hubungan intim. Tapi sekali lagi, masalah demi masalah kerap muncul dalam hubungan kami.BOLA

Kukira, aku memang tidak cocok menjadi lesbian. Hati kecilku berkata, aku harus berhenti, sementara kulihat usiaku pun semakin menua.

Setiap hari yang kupikir adalah cara menghindari dunia yang konyol ini, namun sekali lagi setan terus berbisik ke hatiku. Kata setan begini, “Terlalu banyak yang kau korbankan. Sayang sekali jika kau berhenti sampai di sini,” bisik setan.

Jika, kupikir-pikir memang sayang, apalagi perhatian Rabit terhadapku sangat besar, dari mulai menjaga hingga menemaniku di setiap kota yang ingin kusinggahi. Cara dia merawatku juga seperti mama. Dan selama ini mamaku hanya tahu jika Rabit adalah sahabat baruku, tidak lebih.CASINO

Terus terang banyak hal yang aku pertimbangkan dan bingungkan. Beberapa orang mengingatkanku untuk kembali ke jalan yang benar. Kulalui hariku dengan kegalauhan dan hanya dapat berdoa, “Tuhan, tolonglah hambamu ini, berikan jalan terbaik jika menurutmu itu yang terbaik”.

Sampai sekarang aku masih belum teguh pada pendirianku karena di sisi lain aku takut kehilangan Rabit. Hanya dia yang aku miliki setelah kepergian mama. Karena dia pula aku dapat bertahan sejauh ini. Meninggalkan dunia malamku dan menjauhi segala aktifitasku yang kurang baik.

Rabit pula yang memotivasiku untuk melanjutkan kuliah. Oh Tuhan.. teruslah beri petunjuk pada hambaMu ini, hanya itu yang bisa kulakukan setiap kali memanjatkan doa kepadaMu.

Terkadang terbesit di otakku terserah apa kata orang seperti apa diriku ini, karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada diriku.TOGEL

Seorang lesbian memanglah seorang lesbian, namun kau tidak tahu bagaimana asal dia menjadi lesbian. Demikian pengakuan seorang lesbian pada SICOM yang kemudian ditutup dengan perpisahan.











MENJADI LESBI SEJAK DIPERKOSA SESAMA JENIS MENJADI LESBI SEJAK DIPERKOSA SESAMA JENIS Reviewed by quien on June 06, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.