Asik nya Entotin Penyanyi Sampe Berkali kali
Asik nya Entotin Penyanyi Sampe Berkali kali
aku ngebut ngerjain kerjaan ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku bisa santai disana, kebetulan hari ini malming, jadi pas bener. kerjaan selesai, malming pula. Malem itu di lingkungan komplex perusahaan ada hajatan, daripada bengong di hotel aku kesana aja, siapa tau dapet kenalan amoy cantik kan. setting ruangannya adalah dengan meja bundar dan beberapa kursi mengelilinginya.
Karena kenal dengan panitia hajatan, aku dikasi meja yang dekat dengan panggung sehingga bisa menikmati hiburan yang sedang berlangsung. Hiburan malam itu adalah dangdutan, ya lumayan lah dalam hatiku berkata, dari pada suntuk terus capek di hotel. Penyanyinya juga enak-enak dipandang, lumayan cantik-cantik sexy pula. Ada satu orang yang menarik perhatianku, Anaknya manis juga, kutaksir umurnya sekitar 24 tahunan. Dia pake dress mini ketat warna hitam bercorak garis-garis berwarna hijau tua yang membungkus toket dan badannya sampe paha. Toketnya Merangsang juga si ngeliatnya. Apalagi dia pinter banget goyang pinggulnya mengiringi irama dangdut yg sedang dinyanyikannya.
"Pak, minat ni keliatannya ma yang nyanyi",
kata panitia hajatan melihat aku menatap tanpa kedip ke penyanyi yang sedang goyang dipentas.
"Ah, bapak tau aja".
"Ya tau lah pak, natapnya aja tanpa kedip. Ntar kalo dia dah slesai nyanyi saya suru nemenin bapak ya. Tanya aja ma anaknya, kalo dia mau ya bawa aja pak".
Hebat banget ni servis panitia ke aku, padahal aku cuma tamu biasa, mungkin karena dateng dari head office jadi dapet fasilitas. Tu penyanyi nyanyi beberapa lagu, dari dangdut brubah ke lagi pop terus ke lagu cinta, suaranya mendayu2, goyangannya gak seseru goyang dangdutnya.
Akhirnya slesai juga dia nyanyi. Dia menghilang ke balik panggung, tapi tak lama kemudian menghampiri aku diantar si panitia tadi.
"Om mo ditemenin ya".
"Iya, kamu dah gak nyanyi lagi?"
"Udah selesai nyanyinya kok om, om siapa?"
aku menyebut namaku,
"kamu siapa".
"Malis om".
“kamu seneng nyanyi ya?”
"Ya seneng nyanyinya ya seneng honornya".
"Mangnya buat apa honornya?"
"Ya buat kebutuhan sehari-hari lah om, kan kerjaanku ya ini om".
"Kita keluar yuk, cari tempat santai buat ngobrol".
"Bole om".
"Gak buru2 mesti pulang kan?"
"Ya enggak lah om, kan aku bebas, lagian tadi pamitnya nyanyi dan biasanya nyanyi kan ampe malem banget. Mangnya om mo bawa Malis kemana si?".
"Jalan aja yuk".
Aku ngajak Malis keluar, cari taksi, menuju ke pub deket hotelku. Disana kita ngobrol aja sembari dengerin live music yang diabawakan oleh band setempat. aku pesen minuman beralkohol,
"kamu gak apa kan kalo minumannya ada alkoholnya dikit".
"Gak apa om, tapi jangan banyak2, ntar Ikif mabuk lagi"
Aku seneng melihat wajah cantiknya yang masi tampak penyanyi banget, matanya yang menawan, hidungnya mancung dan bibirnya yang imut merah merekah. Rambutnya yang tergerai sampe ke bahu diwarnai kepirangan, yang ngetrend dikalangan para amoy.
"Lis, kamu cantik deh".
"Om mulai deh gombalnya".
"beneran, cantik, masi penyanyi banget lagi".
"Om suka kan ma penyanyi kaya Malis?".
"Suka banget".
"Sering jalan ma penyanyi ya ditempat om sana?".
"Suka juga".
"Om ngapain kalo ngajak penyanyi?"
"Ya jalan aja, denger musik, minum2".
"Cuma itu aja?"
"Mangnya kamu mo diajak kemana, ya udah ayuk deh".
Aku mengajaknya meninggalkan pub menuju ke hotel. Dia diem aja waktu kuajak masuk ke kamarku.
"Kamu suka ya pacaran dikamar". Dia mengangguk,.
"Ma sapa?pacar kamu?" Kembali dia ngangguk.
"Sampe maen?" anggukan kembali.
"Sering?"
"Tiap malming om".
"Trus ari ini kok enggak?"
"Dia lagi ke ibu kota".
"Ngapain".
"Ngurus kerjanya".
"Kok kamu mau di ajakin maen?”
“Maen gituan lah”
“abis dia maksa si om".
"Trus".
"Ya keterusan om, abis enak si".
"Trus kok mau aku ajak ke kamar".
"Malis pengen ngerasain maen ma om om, kata temen Malis nikmatnya beda kalo maen ma om om".
aku memeluknya dan mencium bibirnya. Malis menyambut ciumanku, lidah kami saling melilit. Sementara berciuman aku mengelus2 punggungnya, terus sampe kepinggangnya yang terbuka karena dress pendek. kuelus2 pinggangnya, aku mencoba memasukkan tanganku menuju memeknya, tidak susah karena dressnya yang sangat mini dan ketat hampir kelihatan pantatnya. Ku elus lembut dan kuteken masuk tanganku masuk kedalam memeknya dari luar cd. Malis malah sengaja menggesek2kan memeknya ke tanganku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.
"Om, rasanya ngeganjel de, om punya besar ya".
"Liat ja ndiri". Dia memegang kontolku
Malis duduk disofa, aku duduk disebelahnya, aku mencium bibirnya lagi, dia menyambut ciumanku dengan napsu juga, tangannya mulai mengelus selangkanganku. aku gak mo kalah, toketnya yang baru numbuh pun kuremas pelan. Dia rupanya dah gak sabaran,
"Malis pengen liat kontol om, kayanya gede banget deh".
"Buka ja".
Diapun membuka ban pinggangku, kemudian kancing celanaku dilepas dan ritsluiting diturunkan. Segera tangannya merogoh kedalam cdku.
"Wuih om gedenya, kirain kontol cowok Malis dah gede banget, gak taunya kontol om lebi gede lagi. Pasti om kuat ngen totnya ya".
"Kok kamu tau si, mangnya perna maen ma om om?".
"Kata temen om, dia perna di entot ma om yang kontolnya kata dia gede banget, ampe lemes udahannya, si om gak puas2nya ngentotin temen Malis tu". kontolku diremes dan dikocoknya pelan. kontolku yang masih ngaceng dengan kerasnya mengangguk2. Dia sepertinya napsu juga liat kontolku.
"Keras banget om", katanya sambil makin keras meremas kontolku dan terus dikocok2.
ngacengnya sudah keras banget. Aku udah gak sabar pengen merasakan kontolku keluar masuk memeknya. Aku menyuruhnya melepas celanaku sedang aku melepas bajuku, sehingga aku dah berbugil ria. Aku memeluknya serta mencium bibirnya. Diapun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai meremas2 toketnya yang sudah mulai mengeras dari luar dress. Tanganku nyelip kedalam branya dan memlintir pentilnya yang imut, yang juga sudah mengeras.
"Lis sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. memek kamu pasti udah basah ya Lis", kataku lagi.
"Terus dikocok Lis" desisku. Aku sekarang berbaring.
kontolku mulai dijilat, dikocok sambil diremas biji pelernya.
"Malis isep ya kontol om",
katanya sambil menurunkan kepalanya dan memasukkan kontolku ke mulutnya.
"Ohh sshh, nikmat banget Lis"
erangku. Dia menjilati kepala kontolku, diisep sambil terus dikocok2. Sesekali dimasukan sedalam mungkin kedalam mulutnya sambil dikenyot.
"Oohh, enak banget Lis"
teriakku keenakan. Dia berhenti menghisap kontolku tapi terus dikocok2.
"Isep lagi Lis, isep lagi, enak banget"
kataku. Kembali kontolku dikocok sambil dipelintir pelan.
"sshh, ohh, eennaakk bbannggett Lis. enak banget, terus Lis", desisku. Dia terus melakukan aktivitas tangannya.
"Lis isep lagi donngg..jangan pake tangan aja..ayo donk Lis" pintaku.
Dia hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus mengocok dan memutar batang kontolku.
"Lis aku mau keluarr nih" kataku. Badanku mulai menegang. Dia terus menghisap kontolku sambil terus memutar dan mengocok batang kontolku yang makin menegang keras.
"Terus Lis, isep terus" jeritku. Dia terus menghisap kontolku dan akhirnya
"ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..", pejuku muncrat dimulutnya.
kontolku terus dihisapnya. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. pejuku diludahkan dan dia membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya
"Makasih ya Lis, enak banget deh" kataku sambil mencium pipinya lagi.
"Mulut atas aja dah segini enaknya, apalagi yang bawah ya".
". Ya udah om istirahat dulu, Malis mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?" tanyanya sambil membuka lemari es.
"Apa aja deh, nanti juga aku minum" jawabku.
Dia mengambil aqua botol dari lemari es, dibukanya tutupnya dengan pembuka botol yang tersedia dan dituangnya ke dua gelas. Aku dan dia minum segelas langsung tandas.
"Cape ya om. Tadi pejunya ngecrotnya banyak si".
"aku kan rutin minum jamu2an pasak bumi Lis, jadi kalo dah ngaceng susah banget rebahnya. Bawaannya mau tegak terus. Kalo tegak terus kan kudu dimasukin kan".
"Sekarang dah pengen maen ama Malis", tanyanya menggoda.
"Istirahat dulu ya Lis". Aku segera menedu ramuan jamuku.
"Buat persiapan ngerjain Malis ya om".
"He eh. kamu dah pengalaman maen ama cowok kamu ya Lis?".
"Iya om, skarang Malis pengen ngerasain kontol gede om kluar masuk memek Malis".
Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya.
"Sshh" dia mendesis.
Aku meraba toketnya, kuremasnya pelan. Dia mulai mengerang. Dia kutelentangkan diranjang, bibirnya kulumat. Dia balas mencium dengan penuh napsu. kontolku dielus dan dikocok lagi, sampe keras sekali. Aku terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya.
"teruuss, buka dressku om, bbuukkaa!" katanya setengah berteriak.
Aku terus turun menciumi belahan dadanya sambil gosok2 selangkangannya.
"aayyoo om buka!" teriaknya.
Kembali aku mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus menggosok selangkangannya.
"Buka donk, sshh, Ikif udah ngga tahan nih" desahnya.
Aku terus saja melakukan aktivitasku.
"Om jahil ya" katanya sambil mencium bibirku dengan hot.
kontolku mulai diremas dan dikocok.
"Isep Lis. aku pengen diisep lagi", kataku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati kontolku.
Dia terus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kontolku. Aku tidak tahan lagi, segera dia kutelentangkan, sambil mencium lehernya. toketnya kuremasa dan tangan satunya meraba selangkangannya.
"Masukin om. Malis udah ngga tahan lagi" desisnya.
Aku melepaskan dress nya. Dia mengangkat tangannya keatas supaya aku mudah melepaskannya. Kemudian kancing celananya kubuka dan kutarik celananya kebawah. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah lepasnya celananya.
"Wah kamu merangsang sekali Lis", kataku sambil menciumi belahan toketnya.
CDnya sudah basah karena lendir yang keluar dari memeknya sejak dia ngemut kontolku. Tanganku menjalar kebelakang punggungnya dan melepas kaitan branya, gak lama kemudian CDnya menyusul. Dia juga dah telanjang bulat seperti aku. Aku memandangi tubuh telanjangnya yang masi penyanyi banget, Toketnya baru menyembul dihiasi dengan sepasang pentil imut yang berwarna pink. Jembutnya yang halus, lumayan lebat mengitari memeknya yang juga erwarna pink, tembem, siap menjepit koktolku kalo aku mencoblosnya. toketnya langsung kuisep,
"iisseepp pentilnya, om" desahnya.
Kemudian dia mendorong kepalaku kebawah,
"Jilat memek Malis om", desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati itilku dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku.
Aku terus menjilati memeknya dan memasukan lidahku dalam-dalam.
"tteerruuss om, yang dalem. Oohh Malis uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritnya sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati memeknya.
"Malis nyampe om, isep tteerruuss memek Malis" , dia bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di memeknya.
dia yang sedang telentang langsung kunaiki. Aku mengesek-gesekan kontolku di memeknya, langsung saja napsuku bangkit lagi
"masukin om, mmaasuukiin dong" desahnya berulang kali.
Aku membalikkan tubuhnya dan sehingga dia tengkurap. Perut bawahnya kuganjang bantal yang ada di depan, kakinya kurenggangkan dan aku langsung menusukkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali memeknya ketat sekali menjepit kepala kontolku, maklum aja kata dia baru sekali ini memeknya kemasukan kontol segede kontolku.
"aahh om, eennaakk baannggeett" desahnya,
"memek Malis kudu nganga lebar banget mo nelen kontol om, gede banget sih". Aku menggenjotnya semakin cepat. Karena napsunya yang sudah bangkit lagi, dia merasakan sudah akan nyampe.
Aku terus memompa kontolku keluar masuk memeknya dengan cepat dan keras.
"Terus om, enjot Malis yang keras om, ach" desisnya,
"bener temen Malis, nikmat banget deh dienjot kontol segede kontol om".
Akhirnya dia nggak tahan lagi dan "Om, Malis nyampee, aahh", jeritnya,
badannya sampe bergetar saking nikmatnya. Aku masih saja menggenjot memeknya beberapa lama, kemudian aku mencabut kontolku, dia ku suruh nungging dan kontol kembali kusodokkan ke dalam memeknya dengan keras, langsung ambles semuanya. Nikmat sekali rasanya. Kembali aku mengenjotkan kontolku dari belakang keluar masuk memeknya dengan keras. Berulang kali aku mengenjot kontolku sehingga mentok di memeknya.
"Lis. aku mau ngecret" jeritku.
"Bareng ya om, Malis keluar",
dia menjerit panjang sementara aku makin memperkeras enjotanku. Akhirnya
"Lis, aku mau ngecret", jeritku dan pejuku kembali muncrat, kali ini membanjiri memeknya. Terasa sekali semburan pejuku beberapa kali dimemeknya.
Dia telungkup dan aku menindihnya. Aku kemudian telentang, dia juga. Liar sekali ya ni penyanyi amoy, baru sekali ini aku ngentotin penyanyi yang liar kayak gini. Gak apa2 si, yang penting kan nikmat banget. Tak lama kemudian aku tertidur, diapun tertidur juga.
Ketika dia terbangun, dia segera menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri dibawah shower. Aku mengikutinya dan memeluknya dari belakang. Dibawah shower kita saling berpelukan, saling menyabuni. toket dan kontol menjadi sasaran, mulanya dielus, akhirnya diremes2. kontolku keras lagi karena terus saja diremas dan dikocoknya. Aku duduk diatas toilet, kontolku sudah tegak mengacung keras. Dia duduk membelakanginya, kaki dikangkangkan dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Terasa sekali, perlahan kontolku mulai lagi menyesaki memeknya. Aku menyodokkan kontolku dari bawah keluar masuk memeknya.
"Om, genjot yang cepet om", rintihnya saking nikmatnya.
Pinggulnya digoyang dengan liar mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Aku meremas2 toketnya sambil menarik tubuhnya kebelakang. Aku mencium bibirnya dan dia membalas ciumanku. Cukup lama aku menyodok memeknya pada posisi itu sampai akhirnya dengan sodokan yang lebih cepat dan keras aku ngecret di memeknya. Diapun nyampe bersamaan dengan muncratnya pejuku.
"Sst om"
jeritnya dan aku memeluk dia dengan erat. Hingga beberapa saat aku masih memeluknya, dia menikmati sensasi itu dengan berciuman lembut.
"Trim's ya om, om sudah membawa Malis ke surga kenikmatan", katanya.
"aku juga merasa nikmat sekali ngenjot kamu. memek kamu jauh lebih nikmat dari memeknya penyanyi laen yang perna aku en totin, mana kedutan nya kerasa banget lagi", kataku memuji.
Selesai maen dan mandi, aku pesen sarapan dari room service. Aku pesen nasi goreng buat aku dan dia serta 2 cangkir teh panas manis. Karena room service melayani pesanan 24 jam, sebentar saja pesananku dah dianter, maklum masi pagi buta, jadi gak ada tamu laen yang pesen rupanya. Selesai makan aku duduk di sofa dan mengajaknya duduk disebelahku. Kemudian kucium bibirnya, dia membalas ciumanku dan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku mengemut lidahnya dan aku sudah mulai meremas2 toket imutnya, pentilnya kuplintir2. Diperlakukan seperti itu napsunya bangkit kembali. pentilnya kuemut,
" Om terruss emut pentil Malis om. enak".
Dia segera menyambar kontolku, diremas2, dikocok2 sampai akhirnya menegang lagi.
"Om hebat deh, baru ngecret dimemek Malis, dikocok bentar dah ngaceng lagi, keras banget lagi, terusin diranjang yuk", katanya sambil bangun.
Aku tidak membawanya ke ranjang tapi menelentangkannya di sofa.
"Buat variasi ya Lis",
kataku sambil mulai mengelus itil nya. Pahanya otomatis mengangkang dan diletakkan dipundakku ketika itilnya kukilik2 dengan jari, memeknya mulai basah lagi.
"Om, kalau gini terus Malis rasanya mau pingsan kenikmatan".
Kemudian aku mulai menjilati memeknya. Aku tau kalo dijilat memeknya pasti napsunya lebih berkobar2 lagi.
"aduhhh Malis nggak kuat, 0m, masukkin om".
Dia mengangkat kakinya dan mengangkang lebar2. Aku segera mengamblaskan kontolku ke memeknya. memeknya berkedut2 ketika kemasukan kontolku yang keras itu.
"Enjot yang keras om", teriaknya lagi.
"Lis, memek kamu kedutannya kenceng banget, enak banget Lis",
kataku sambil memompa kontolku keluar masuk memeknya, makin lama makin cepat. Diapun semakin aktif memutar-mutar pinggulku mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya, ditekannya pantatku dengan kakinya yang melingkari pinggangku dengan keras hingga kontolku rasanya masuk semakin dalam dimemeknya.
"Enak om", lenguhnya lagi.
Aku terus mengenjot sambil meremas toketnya, sesekali kuemut pentilnya. sampai akhirnya "Ooom"
jeritnya sambil menjepitkan pahanya kuat2. kontol terus kusodokan makin cepat dan akhirnya..Crot.. croot..croot.. Terasa sekali muncratnya pejuku dimemeknya.
capsa susun
dominoqq
bandarq
aduq
sakong
bandar online terpercaya
Asik nya Entotin Penyanyi Sampe Berkali kali
Reviewed by quien
on
November 24, 2017
Rating:
No comments: